Penantian Suzuki selama dua dekade akhirnya terbayar lunas dengan keberhasilan Joan Mir sebagai juara dunia MotoGp. Sang pembalap sendiri tidak menyangka, keputusannya untuk nekat promosi ke MotoGP pada 2019 bersama Suzuki, berbuah gelar juara.
Sebagaimana pembalap lainnya, Joan Mir merintis kariernya dari kategori yang lebih rendah. Ia menghabiskan tiga tahun di kelas Moto3 pada 2015-2017. Gelar juara dunia pun diraih pada Moto3 2017 bersama Leopard Racing Honda dengan mengalahkan Romano Fenati.
Usai menjadi juara dunia, Joan Mir naik ke kelas Moto2 pada 2018. Hanya setahun di kategori tersebut, ia memberanikan diri untuk menerima pinangan Suzuki Ecstar pada MotoGP 2019. Musim debutnya tidak berlangsung dengan baik karena hanya berada di peringkat 12 klasemen akhir.
Beruntung, kemajuan pesat yang dialami motor GSX-RR pada tahun keduanya, membawa Joan Mir sebagai juara dunia. Pembalap berusia 23 tahun itu sungguh tidak menyangka, keputusannya untuk naik ke kelas premier bersama tim yang belum terbukti, justru membuahkan gelar.
“Kami mengorbankan pengalaman di Moto2. Normalnya, saya akan menghabiskan dua tahun di Moto2. Akan tetapi, situasinya seperti ini. Kami mengambil keputusan tepat untuk promosi ke MotoGP,” papar Joan Mir.
Buat saya, memenangi titel dengan setiap pabrikan sungguh sulit dipercaya. Itu adalah targetnya, tetapi saya cukup berani pada momen ketika memilih Suzuki karena sebetulnya saya tidak menyangka dengan potensi motor ini pada tahun kedua. “Menang dengan Suzuki berarti lebih daripada normal,” imbuh pembalap bernomor motor 36 itu.
Kinerja motor GSX-RR memang luar biasa sepanjang MotoGP 2020. Sekali pun hanya mampu menang dua kali hingga seri ke-13 di Valencia, motor berkelir biru itu tetap menuai pujian dari pembalap serta tim pabrikan lain.
Pujian tersebut tidak terlepas dari keandalan motor. Belum lagi, kuda besi tersebut mampu dipacu sekencang-kencangnya ketika melibas tikungan serta melaju di trek lurus. Keunggulan lainnya, motor tersebut tidak terlalu kejam terhadap pemakaian ban sehingga pembalap bisa menjaga ritme dengan baik.
Kenekatan Joan Mir itu diakui sendiri oleh Davide Brivio. Manajer Tim Suzuki Ecstar itu beberapa waktu lalu mengatakan, sang pembalap sebetulnya sudah sangat dekat dengan Honda. Ia jelas bersyukur karena pada akhirnya, Joan Mir memilih bergabung dengan timnya.
KOMENTAR (0)