Berbicara mobil klasik, Kuba adalah surganya. Bagaimana tidak, di nergara bentukan Fidel Castro tersebut, hingga saat ini masih sangat banyak mobil-mobil klasik Amerika Serikat buatan tahun 1940-1950-an berseliweran. Bahkan diantara mobil-mobil klasik tersebut terlihat nampak baru, dengan cat baru berwarna-warni, semakin menambah menarik penampilan negara yang berada di kawasan Kepulauan Karibia tersebut.
Tidak hanya digunakan secara pribadi, karena mobil-mobil klasik di Kuba juga digunakan untuk mengangkut wisatawan dan juga sebagai taksi. Sebenarnya di Indonesia dan negara-negara dunia lainnya masih banyak kita jumpai mobil-mobil klasik. Namun tidak seperti Kuba yang menggunakan mobil-mobil tersebut sebagai sarana transportasi sehari-hari.
Nah, kenapa hingga saat ini di Kuba masih banyak dijumpai mobil-mobil klasik? Menurut sejarah, mobil pertama yang dibawa ke Kuba merupakan buatan Perancis, dan itu terjadi pada tahun 1898 selama perang antara kuba-Spanyol-Amerika. Mobil tersebut adalah La Parisienne yang mungkin sangat asing ditelinga kita.
Setelah pergantian abad, Amerika Serikat segera menjadi penyedia utama mobil untuk Kuba. Dan pada tahun 1919 Kuba merupakan improtir mobil terbesar asal Amerika Selatan untuk mobil buatan Amerika, mulai Chevrolet, Ford, Cadillac, Dodge, Buick, hingga Chrysler.
Dilansir dari laman Why Not Cuba, ada alasan khusus mengapa Kuba masih membiarkan mobil-mobil jadul berkeliaran di negaranya. Pasalnya, sejak rentang tahun 1959 hingga 1990, negara tersebut mendapatkan embargo dari AS. Sehingga sejak awal 1960-an, suku cadang seperti baut pun tidak dikirim lagi oleh AS.
Sejak saat itu, banyak masyarakat Kuba menjual dan bahkan tidak sedikit yang hanya membiarkan kendaraan mereka terparkir di garasi rumahnya. Namun banyak juga dari mereka yang memperbaiki kendaraannya dengan berbagai cara, salah satu diantaranya menggunakan sparepart kanibalan.
Dan yang menarik, sparepart yang digunakan mobil-mobil Amerika tersebut berasal dari negara blok sosialis, seperti LADA, Moskvitchs, Volgas, Polandia dan Argentina. Hal tersebutlah yang membuat mobil-mobil klasik masih banyak beredar di Kuba. Apalagi saat krisis melanda negara tersebut di tahun 1990, mau tidak mau masyarakatnya tetap mempertahankan kepemilikan kendaraannya. Hingga suatu saat pariwisata di Kuba mulai bangkit, mobil-mobil inilah yang menemani para wisatawan untuk berkeliling menikmati indahnya alam negara tersebut.
Hingga saat ini, tercatat lebih dari 70 ribu dari 150 ribu mobil yang terdaftar pada tahun 1956 masih berkeliling Kuba, sebagian besar di Havana. Dan ini adalah sebuah fakta yang bisa dikatakan sebagai rekor dunia. ***Foto-foto: Istimewa
KOMENTAR (0)