MotoGP 2021 siap digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Selain kabar diselenggarakannya MotoGP Mandalika, Indonesia juga bersiap membentuk tim balap sendiri yang akan bertarung di Moto2.
Pembentukan tim Moto2 ini disampaikan oleh Ketua Tim MotoGP Indonesia, Rapsel Ali. Pernyataan tersebut diungkapkan setelah melakukan pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Jumat (9/10) hari ini.
“Alhamdulillah, sekarang kita sudah mendapat restu (membentuk Tim MotoGP Indonesia) dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indoneisa. Dan dalam waktu dekat ini kita akan meresmikannya,” kata pria yang saat ini menjabat sebagai Anggota Komisi Vl DPR-RI, Jumat (9/10).
Rapsel menambahkan, sejatinya tim tersebut telah terbentuk, di mana di dalamnya terdapat orang-orang yang berkompeten di bidang olahraga sport otomotif ini.
Adanya tim ini, lanjutnya, bertujuan untuk meningkatkan sektor pariwisata, sport tourism, industri otomotif, teknologi serta masih banyak lagi lainnya.
“Di dalamnya, tim ini pasti akan ada nama-nama pebalap Indonesia yang berkolaborasi dengan teknical support dari negara lain, untuk membuat tim yang sangat kuat dan solid,” imbuhnya.
“Kami sangat optimis, karena Indonesia merupakan pasar otomotif terbesar di dunia. Jadi selayaknya rider-rider Indonesia akan muncul, salah satunya kita sudah ada Dimas Ekky Pratama, pebalap Moto2 ini,” tambahnya.
Di sisi lain, Febby Sagita, Direktur Operasional Tim MotoGP Indonesia mengaku bahwa saat ini tim telah menjajaki untuk melakukan kerja sama dengan ‘bendera’ yang bagus, sekaligus nantinya mempersiapkan segala sesuatunya.
“Dari kerja sama itu, dipersiapkan teknisi, motor dan melakukan serangkaian latihan seperti training camp. (Training camp) Ini yang masih kurang di Indonesia,” ujar Febby.
Dari training camp tersebut, Febby ingin melakukan latihan sebelum pra musim agar bisa mendapatkan bibit baru para pebalap-pebalap muda dan berprestasi di Tanah Air.
Sementara Febby pun menyinggung soal internal tim, yang diklaim sudah mempersiapkan orang-orang yang berkompeten. Untuk itu, dia berharap dukungan dari pemerintah dalam membangun fasilitas training camp bagi pebalap junior.
Menurutnya, saat ini untuk pelatihan tersebut masih dipegang oleh swasta, sementara fasilitas training camp ‘milik’ negara masih belum ada.
“Dengan makin banyaknya training camp yang dikelola oleh negara, maka akan semakin banyak bibit-bibit muda berprestasi yang dapat diorbitkan di masa depan,” pungkas Febby.
KOMENTAR (0)