Ikut dalam dua ajang balap, yaitu European Touring Car Championship (ETCC) 3000 Novice dan Super Touring Car Championship (STCR) 1 di tiga divisi, yaitu BMW 3600, Supercar B1, dan Supercar B2), Febrian Agung, pembalap yang didukung oleh PT BEST Corporation Syariah kembali berhasil naik podium.
Meskipun hanya podium kedua di ETCC, namun raihan ini sangat disyukuri oleh Febrian, karena saat balap sempat mengalami sedikit kendala, yaitu keluar dari trek saat memasuki R3. Sedangkan di STCR 1 yang tidak digelar karena hujan lebat yang mengguyur Sirkuit International Sentul, pria yang juga seorang pengusaha tersebut bahkan meraih podium pertama.
Hal tersebut jika mengacu pada pengaturan yang mengatakan bahwa jika sebuah ajang balap dibatalkan karena sesuatu hal, penentuan podium dihitung waktu QTT para pembalap di hari sebelumnya.
Saat ditemui Otoblitz.net, Febrian Agung mengatakan, waktu ETCC tadi sebenarnya start dari grid tiga pada kelas yang saya ikuti. Bahkan, saat start sudah bisa melesat kedepan meninggalkan pembalap lainnya. Namun, saat masuk R3, saya sempat kaget, karena dapat push dari Raden Rauf yang membuat mobil keluar lintasan.
“Sangat bersyukur dan mungkin ini sebuah keajaiban, karena menurut saya, saat mobil kita keluar lintasan di R3 yang merupakan tikungan 180 derajat sangat susah untuk bisa kembali ke lintasan lagi. Akan tetapi, apa yang saya alami hari ini sangatlah diluar akal, karena setelah mobil saya keluar lintasan tetap bisa jalan masuk kembali ke sirkuit,” kata Febri.
Febri menambahkan, setelah mengalami kejadian tersebut, saya putuskan untuk main safety saja. Padahal jika melihat kondisi mobil, diatas kertas saya bisa unggul dari pembalap lainnya. Namun, yang namanya balap semua bisa terjadi. “Tetap bersyukur, karena hingga akhir balap saya tidak mengalami kendala apapun lagi dan mampu podium kedua,” tambah Febri.
Menyinggung ajang balap lain yang diikutinya, yaitu Super Touring Car Championship (STCR) 1 yang gagal dilangsungkan karena hujan deras, Febri mengungkapkan bahwa keikutsertaan dalam balap ini sebenarnya kan karena hobi dan kecintaaan saya terhadap dunia otomotif. Jadi dengan di batalkannya ajang STCR 1 ini jujur saya sedikit kecewa. Apalagi saya sudah mengganti semua ban dengan ‘ban basah’.
“Jujur sebenarnya sangat ingin balap lagi. Namun, saya tetap mengikuti apa yang telah diputuskan oleh penyelenggara. Apalagi semua ini demi keselamatan seluruh pembalap. Tetap senang, karena jika sesuai aturan, saat balap digagalkan, yang dihitung untuk menentukan podium adalah waktu saat QTT. Dan kebetulan di tiga divisi STCR 1 (BMW 3600, Supercar B1, dan Supercar B2) saat QTT saya berada di posisi pertama. Jadi bisa dikatakan saya podium pertama di tiga divisi tersebut,” ungkap Febri.
KOMENTAR (0)