Bencana alam berupa angin kencang, banjir bandang, hingga tanah longsor terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak awal April 2021. Musibah ini memberikan kerugian yang cukup besar bagi masyarakat yang terdampak. Aktivitas dan transportasi yang lumpuh membuat kondisi semakin sulit bagi masyarakat di sana.
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pun berinisiatif memberikan bantuan kepada para korban bencana yang menjadi konsumen Suzuki. Melalui program Suzuki Peduli Bencana NTT, yang dilaksanakan pada 20–30 April 2021 ini, Suzuki menawarkan berbagai bantuan, seperti pemeriksaan gratis untuk pemilik mobil Suzuki, gratis oli ECSTAR, serta diskon suku cadang.
Hariadi, Asst. to Service Dept. Head PT SIS mengatakan, kami turut prihatin terhadap korban musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi di NTT. “Untuk itu, kami berupaya membantu meringankan beban konsumen melalui program Suzuki Peduli Bencana NTT,” kata Hariadi.
Hariadi menambahkan bahwa pihaknya bakal menggratiskan biaya general check-up untuk mobil yang terkena banjir. Kemudian juga menggratiskan oli ECSTAR 5W-30 SL, dan memberikan potongan harga untuk pembelian suku cadang sebesar 15 persen.
“Program ini berlaku untuk semua tipe kendaraan, baik yang masih dalam masa garansi maupun di luar masa garansi, namun tidak berlaku untuk kendaraan yang sudah diasuransikan,” tambah Hariadi.
Dirinya juga mengungkapkan, program ini kami adakan untuk memastikan bahwa setiap pemilik mobil Suzuki dapat segera mendapatkan penanganan yang baik. Ini adalah komitmen kami untuk terus membantu sesama yang membutuhkan. “Semoga program ini dapat membantu konsumen Suzuki yang terdampak bencana di NTT,” ungkapnya.
Bagi konsumen yang membutuhkan informasi rinci mengenai program Suzuki Peduli Banjir maupun Suzuki Emergency Road Assistance (SERA) dapat menghubungi Halo Suzuki di nomor 0800-1100-800 (bebas pulsa 24 jam).
Untuk mengikuti program ini, konsumen pemilik mobil Suzuki hanya perlu menghubungi atau mendatangi bengkel resmi Suzuki Surya Batara Mahkota yang ada di wilayah Nusa Tenggara Timur.
KOMENTAR (0)