Kuatnya keinginan demi mensosialisasikan mobil ramah lingkungan di Indonesia, kini hampir 40 persen brand mobil di tanah air mulai perkenalkan jajaran electric vehicle maupun hybrid andalannya.
Salah satu yang terdepan adalah Toyota. Nama Toyota bisa dianggap pioneer dalam edukasi teknologi hybrid saat pertama kali memperkenalkan mobil elektrifikasi di Indonesia pada 2009. Di tahap awal itu, Toyota melakukan edukasi pasar dengan menghadirkan Prius HEV dan mensosialisasikan mobil ramah lingkungan ini ke masyarakat dan bekerja sama dengan pemerintah.
Tak sampai situ, Toyota juga berhasil meraih minat konsumen setianya dengan meluncurkan Camry HEV yang mendapat hingga saat ini tercatat sebagai mobil elektrifikasi dengan populasi terbesar di Indonesia, yaitu lebih dari 1.600 unit. Kemudian Toyota terus melebarkan pasar dengan menawarkan Alphard HEV, C-HR HEV, dan terakhir Corolla Altis HEV.
Kini, PT Toyota-Astra Motor (TAM) kembali memperkenalkan varian Prius Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) untuk melengkapi jajaran kendaraan elektrifikasi Toyota di Indonesia. Toyota Prius PHEV pertama kali diperkenalkan di Frankfurt Motor Show pada 2009 dan memasuki Januari 2012, generasi pertama mobil ini resmi dipasarkan. Pada 2017, Toyota meluncurkan generasi kedua Prius PHEV dengan driving range yang lebih panjang dengan menggunakan mode BEV. Sejak diluncurkan pada 2012 hingga Desember 2019, Prius PHEV membukukan total penjualan sebanyak 219.288 unit.
Tahap pertama, Prius PHEV akan digunakan sebagai armada GoFleet, perusahaan penyedia dan pengelola kendaraan untuk mitra driver transportasi online. GoFleet adalah perusahaan patungan antara PT Astra International Tbk dan PT Gojek Indonesia. Tujuannya supaya kendaraan elektrifikasi semakin populer dan semakin banyak masyarakat yang bisa merasakan pengalaman berkendara dengan kendaraan elektrifikasi.
“Toyota akan terus memperluas pasar kendaraan elektrifikasi baik melalui kehadiran produk baru maupun program untuk semakin memopulerkan pasar mobil elektrifikasi di Indonesia. Selain memberi pilihan terbaik kepada konsumen, langkah ini adalah bagian dari komitmen Toyota dalam mendukung program pemerintah Indonesia,” kata Vice President Director TAM, Henry Tanoto.
Prius PHEV menawarkan sisi fleksibilitas tinggi yang dapat memaksimalkan keuntungan dalam penggunaaan jarak dekat dengan menggunakan mode full electric layaknya BEV. Saat berjalan jauh, sistem akan bekerja secara otomatis menggunakan Hybrid system yang irit bahan bakar, rendah emisi, dan fun to drive.
Bagian kabin, interiornya terbilang lega dan dilengkapi audio display entertainment berukuran 8-inci. Untuk sisi keselamatan, mobil ini didukung berbagai fitur keselamatan dengan standar tertinggi di Toyota yaitu Toyota Safety Sense (TSS), Blind Spot Monitor (BSM), Hill-Start Assist Control (HSA), Rear Cross Traffic Alert (RCTA), Tire Pressure Warning System, dan Vehicle Stability Control (VSC).
Prius PHEV mengandalkan mesin 2ZR-FXE kapasitas 1.800 cc dengan tenaga 97 hp dan torsi maksimum 142 Nm, serta motor listrik 1 Nm/ISM dengan maksimum tenaga dan torsi masing-masing sebesar 97 hp dan 142 Nm yang dalam mode BEV mempunyai jarak tempuh sejauh 68,2 kilometer.
Prius PHEV menggunakan baterai jenis Lithium-Ion Battery yang mempunyai voltage 3.7 v per cell. Baterai ini mempunyai 95 cell sehingga secara keseluruhan mampu menghasilkan listrik 315,5 voltage. Battery capacity tercatat 8,8 kW. Untuk pengisian penuh dibutuhkan waktu 2 jam 20 menit, jika menggunakan listrik dengan tegangan 220 Volt 16A. Salah satu kelebihan Prius PHEV adalah kemampuan baterai yang lebih besar dan model pengisian baterai melalui sumber eksternal.
Mobil ramah lingkungan ini dijual dengan harga Rp 884 juta (on the road DKI Jakarta).
KOMENTAR (0)