Kejasama bisnis yang sudah terjalin sejak tahun 2016 antara Toyota Motor Corporation dan Suzuki Motor Corporation semakin diseriusi untuk ciptakan kolaborasi di berbagai bidang dan salah satunya dalam hal berkendara otonom.
Aliansi keduanya memang sempat kembali ditegaskan pada 20 Maret lalu, saling sepakat melakukan pengembangan produk dan kolaborasi produk sekaligus meningkatkan jumlah produk.
Adapun keunggulan Toyota dalam hal teknologi kelistrikan dan kekuatan Suzuki dalam hal teknologi kendaraan yang compact.
Kolaborasi yang menjadikan mereka sebagai aliansi diharapkan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dengan menghadapi tantangan baru seputar sektor otomotif terus membangun dan memperdalam hubungan kerja sama di bidang baru dengan tetap juga sebagai pesaing.
Suzuki dan Toyota di era transisi ini berencana membangun dan mempromosikan kemitraan jangka panjang guna mempromosikan kolaborasi di bidang baru, termasuk berkendara secara otonom.
Guna mengembangkan dan mepromosikan kemitraan jangka panjang antara kedua perusahaan, direncanakan saling membeli saham di Alliance ini.
Toyota berencana mengakuisisi 24 juta lembar saham di Suzuki atau setara 3,94% dari total jumlah saham yang dikeluarkan Suzuki pada 31 Maret 2019. Total nilai saham tersebut 96 miliar yen atau setara 12,8 triliun.
Suzuki juga berencana mengakuisisi Toyota melalui pasar saham senilai 48 miliar atau setara Rp 6,4 triliun. Sedianya akuisisi saham akan dilaksanakan setelah tiap perusahaan memperoleh persetujuan dari badan persaingan usaha.
KOMENTAR (0)