Toyota akhirnya melakukan pecah telor keikutsertaan balapan ketahanan bergengsi 24 Hours Le Mans, 16-17 Juni, yang sudah digelar sebanyak 86 kali, bisa berpijak di podium tertinggi.
Mengusung bendera kali ini Toyota Gazoo Racing, adapun bagi Toyota tahun ini keikut sertaan 24 Hours Le Mans untuk ke-20 kalinya.
Mengandalkan pembalap Sebastian Buemi, Kazuki Nakajima dan Fernando Alonso, mobil TS050 Hybrid bernomor #8 memang sudah unggul pada kualifikasi dengan raih Pole Position. total 388 putaran menegangkan di sirkuit de la Sarthe, sekaligus untuk memimpin di klasemen Juara Dunia FIA World Endurance Championship (WEC).
Sedangkan mobil kedua Toyota bernomor #7 yang andalkan Mike Conway, Kamui Kobayashi dan Jose Maria Lopez berhasil mendampingi Toyota #8 di podium dengan menempati posisi dua.
“Terima kasih untuk semua kerja kerasnya! Utamanya langsung kepada pembalap yan telah mengendarai mobil kami dengan jarak tempuh terpanjang di Le Mans, akhirnya terjawab pada keikutsertaan ke 20 kalinya. Saya juga ingin mengatakan hal yang sama pada mobil yang telah menempuh 388 lap dengan jarak 5.300 km,” ujar Akio Toyoda, President, Toyota Motor Corporation.
Toyoda menjelaskan sepanjang keikutsertaan Toyota di balap ketahanan Le Mans selalu saja melihat bagian belakang rival. “Hal inilah yang membuat kami untuk mengembangkan teknologi, serta yakin bisa membuat mobil lebih kencang dari mereka dan bisa menang.”
Sementara itu Buemi yang berhasil sebagai tim membawa mobil #8 naik ke podium kemenangan berkomentar, “Ini adalah kemenangan terbesar dalam karir saya. Saya menyadari mengingat beberapa lap terakhir yang tak terlupakan pada tahun 2016. Akhirnya melihat mobil bisa melintas garis finis begitu spesial.”
Adapun Nakajima mengakui hampir tak bisa berkata-kata atas kemenangan Toyota GAzoo Racing di 24 hours Le Mans. “Saya punya tim hebat dan mobil Toyota yang sangat kuat. Bisa finis tanpa kendala untuk kedua mobil sangat patut untuk meraih kemenangan. Memenangkan balapan ini adalah impian Toyota sejak tahun 1985. Banyak orang yang terlibat di project ini dan sangat bangga bisa mewujudkannya.”
Begitu pula dengan Alonso mengakui bahwa Le Mans adalah sirkuit yang ikonik di dunia balap mobil. “Setiap saat selalu teringat begitu sengitnya persaingan sepanjang balapan, apapun bisa terjadi dan kita berusaha agar mobil meluncur semulus mungkin. Persaingan yang sengit terlihat dua mobil yang bergitu dekat hanya satu menit setelah 23 jam. Kita menginginkan finis satu-dua dan senang bisa meraihnya.”
Sembilan minggu ke depan yakni 17-19 Agustus akan berlangsung balap ketahanan 6 Hours of Silverstone, merupakan seri ketiga musim WEC 2018-2019.
KOMENTAR (0)