Industri otomotif Indonesia diserang badai virus corona (Covid-19). Melihat perkembangan akan penyebaran virus mematikan tersebut, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pun mengoreksi target penjualan mobil tahun 2020 ini. Koreksi targetnya tak tanggung-tanggung, karena Gaikindo memprediksi penjualan mobil tahun 2020 di Indonesia diprediksi turun hingga 40%.
Jongkie D. Sugiarto, Ketua I Gaikindo mengatakan, pukulan virus corona terhadap industri otomotif sangat terasa mulai Maret terutama pekan ketiga dan keempat. “Yang pasti April ke depan ini akan terjadi penurunan sangat signifikan,” kata Jongkie.
Jongkie menambahkan bahwa yang diprediksi akan parah adalah bulan April, Mei, Juni, bahkan Juli. Ini sangat tergantung wabah virus corona ini sampai kapan akan berkelanjutan. “Prediksi kita turunnya besar sekali. Kami berharap wabah ini segera berakhir. Kalau segera berlalu maka cukup dua bulan setelah itu bisa rebound ke angka rata-rata (penjualan mobil) per bulannya, biasanya kita di 80.000-90.000 unit (per bulan),” tambah Jongkie.
Jongkie juga mengungkapkan bahwa efek domino dari virus corona ini besar sekali, sebab penjualan otomotif sangat bergantung pada pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. “Perusahaan-perusahaan pembiayaan sekarang agak mengerem pemberian-pemberian kredit. Karena penjualan otomotif di Indonesia 70% di kredit. Kalau dari sektor pembiayaan mandek, atau terjadi gangguan pasti penjualan ktia akan turun. Itu yang terjadi pada hari-hari ini,” ungkapnya.
Pada akhirnya, Gaikindo merevisi target penjualan mobil tahun 2020. Target penjualan mobil yang semula bisa mencapai 1,1 juta unit tahun ini dikoreksi hingga hanya 600.000 unit saja. Dan ini merupakan angka terendah dalam 10 tahun terakhir.
KOMENTAR (0)