Hino Indonesia baru saja mengumumkan perubahan nama pada tiga produk truk Hino300 Dutro yang menjadi Hino 300, truk Hino500 Ranger yang menjadi Hino 500 dan truk Hino700 Profia yang menjadi Hino 700.
Hal tersebut diumumkan pada Senin, 10 Juli 2023 lalu di Wisma Indomobil, Jl Letjen MT. Haryono Jakarta. Perubahan nama tersebut mengikuti standarisasi global dari prinsipal di Jepang dan menyederhanakan agar gampang dikenali pelanggan.
Takashi Muto, Presiden Direktur Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) mengatakan, kami senang dapat menghadirkan produk-produk dengan nama yang lebih mudah diingat dan diidentifikasi oleh masyarakat. Dan perubahan nama tersebut tidak memengaruhi kualitas dan performa truk Hino.
“Hino telah berkomitmen untuk terus memberikan produk-produk berkualitas dan solusi transportasi yang terbaik untuk masyarakat Indonesia,” kata Muto dalam sambutannya.
Selain mengubah nama, Hino Indonesia juga mengumumkan telah mendapatkan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari pemerintah untuk 10 tipe produknya. Diantaranya adalah Hino 300-115 SD, Hino 300-136 MDL, Hino 300-136 HD, Hino 300-136 HDX, Hino 300/Microbus 115 SDB, Hino 300/Microbus 115 SDBL, Hino Bus GB 150 MT, Hino Bus GB 150 L AT, Hino 500 FG 260 JJ, dan Hino 500 FM 280 JD.
Hino adalah brand perrama kendaraan niaga yang menerima sertifikasi bergengsi ini. Dan Sertifikat TKDN ini merupakan bentuk komitmen Hino dalam penggunaan komponen buatan dalam negeri yang dipasok oleh lebih dari 150 rekanan lokal dalam memproduksi kendaraan Hino.
Dalam kesempatan yang sama, Santiko Wardoyo, COO, Director HMSI mengungkapkan, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perindustrian atas pengakuan terhadap komitmen kami terhadap produksi lokal. Pencapaian ini merupakan bukti dari kerja keras dan dedikasi Hino untuk turut membangun ekonomi di Indonesia melalui peningkatan penggunaan produksi dalam negeri.
“Hino memiliki pabrik di Indonesia dengan berinvestasi, berlokasi, dan berproduksi di Indonesia. Ini menjadi bukti Hino sebagai pemain utama kendaraan niaga di Indonesia,” ungkap Santiko.
KOMENTAR (0)