Test Ride Royal Enfield Classic 500, Tak Ketinggalan Jaman!

Test Ride Royal Enfield Classic 500, Tak Ketinggalan Jaman!

Hadirnya Royal Enfield di Indonesia memberikan pilihan menarik bagi penggemar sepeda motor bergaya classic modern. Melalui PT Distributor Motor Indonesia (DMI) sebagai distributor dan pemegang merek Royal Enfield di Indonesia, merek roda dua asal Inggris menghadirkan beberapa varian, salah satunya yang cukup laris yakni Royal Enfield Classic 500.

Kali ini terasa istimewa, tim OtoBlitz.Net mendapatkan kesempatan langsung untuk merasakan sensasi berkendara di atas Royal Enfield Classic 500. Sesuai namanya, tipe ini menawarkan gaya klasik mulai dari bodi hingga bentuk mesinnya.

Test Ride Royal Enfield Classic 500, Tak Ketinggalan Jaman!

Nama Royal Enfield yang terlahir di Inggris memang sangat unik. Meski sudah memproduksi sepeda motor lebih dari 100 tahun, bentuk klasiknya masih tetap dipertahankan. Meski begitu, Royal Enfield kini diproduksi di pabriknya di Madras, India. Jangan salah, nuansa Eropa masih tetap terasa pada motor yang kerap dipanggil para biker “RE” ini.

Nah, tentu mengendarai RE akan mendapatkan sensasi lain dari sekedar motor biasa. Ini lantaran di Indonesia lebih populer sepeda motor skuter matik, motor bebek, jenis sport hingga moge berkapasitas besar.

Penampilan
Bagi orang awam, jika melihat wujudnya tak akan ada yang mengira jika motor ini benar-benar baru. Lihat saja tampilannya, mulai dari bentuk lampu depan, lampu sein, kaca spion, hingga bentuk tangki yang membulat khas bergaya retro klasik.

Khusus yang digunakan tim OtoBlitz yakni Classic 500 Chrome Black yang mempertahankan gaya Inggris klasik khas 1950-an. Desain jok juga terpisah antara jok pengendara dan penumpang belakang. Dengan dipasang per pegas pada kedua jok, secara tampilan membuat lebih unik. Selain itu,  jok belakang juga bisa dilepas jika tidak diperlukan.

Fitur dan Teknologi
Fitur yang ditawarkan pada motor ini memang sangat minim jika dibandingkan dengan motor modern jaman sekarang. Tengok saja bagian spidometernya yang masih analog. Takometer dan fuelmeter pun tak bisa ditemukan. Kunci setang juga diposisikan di bawah segitiga.

Pengaruh topografi India pun tak bisa dipungkiri RE harus punya keunggulan kenyamanan namun tetap tangguh. Melihat suspensi belakang, RE menggunakan suspensi dari Endurance. Redaman suspensi Endurance ini bekerja sangat baik dikombinasikan dengan per pegas pada joknya.

Pada bagian mesin, jangan terkecoh dengan bentuknya. Meski berwujud klasik ternyata mesinnya sudah menggunakan teknologi injeksi dari Keihin. Dengan mesin satu silindernya yang mempunyai tenaga 27.2 bhp pada 5.250 rpm dan torsi 41.3 Nm pada 4.000 rpm, pengendaranya akan merasakan power yang terus “ngisi” pada setiap perpindahan gigi hingga 5 percepatan.

Test Ride Royal Enfield Classic 500, Tak Ketinggalan Jaman!

Posisi Riding dan Pengendalian
Dengan bobot sekitar 190 kg, motor ini memang terasa berat saat parkir atau saat berhenti. Lain cerita jika sudah berjalan, beratnya motor ini tak akan terasa atau bahkan justru handling motor ini lebih mantap di atas permukaan jalan berkat bobot beratnya.

Posisi riding yang dimiliki RE Classic 500 terbilang sangat santai. Dengan postur tester OtoBlitz.net tinggi 170 cm, terasa mudah menggenggam setang kemudinya. Hanya terasa sedikit harus lebih berusaha saat akan menarik tuas kopling atau rem depan yang jaraknya cukup lebar untuk jari orang Indonesia.

Karakter mesin yang kalem membuat pengendalian motor ini juga sangat mudah. Sebagai motor yang termasuk kategori moge, mesin Classic 500 memang diciptakan bukan sebagai motor besar untuk akselarasi. Tapi, sisi lain dengan spesifikasi bore x stroke 84 mm x 90 mm dan rasio kompresi 8.5:1 justru membuat motor ini dapat selalu diandalkan di lintasan tanjakan.

Test Ride Royal Enfield Classic 500, Tak Ketinggalan Jaman!