Sekian lama berkecimpung dalam bisnis teknologi elektronika (sejak tahun 1874) termasuk menjadi perakit Apple iPhone menjadikan Foxconn paham betul seluk beluk teknologi listrik arus lemah (elektronik, komponen elektronik, PCB, komponen PCB, hingga chip komputer). Itu sebabnya hanya soal waktu saja ketika Foxconn akhirnya menjadi produsen mobil listrik.
Saat mengikuti gelaran HHTD 20 (Hon Hai Tech Day 20), Foxconn memperkenalkan kreasi terbarunya berupa “EV Open Platform” untuk mobil listrik. Serupa dengan platform yang dibuat oleh pabrikan mobil, platform buatan Foxconn menganut sistem open platform dan fleksibel sehingga mudah dimodifikasi sesuai kebutuhan pengguna. Contohnya panjang/lebar/tinggi platform bisa disesuaikan, begitu juga dengan jarak pijak depan belakang dan ride height. Bahkan tersedia pilihan jarak sumbu roda mulai dari 2.750 mm hingga 3.100 mm. Dengan demikian, satu platform bisa menjadi aneka mobil seperti hatchback, sedan, SUV dan MPV. Platform terbuka juga memudahkan pemakaian komponen dari pemasok lain.
Bicara soal performa teknis, Foxconn mengklaim baterainya memiliki pilihan kapasitas mulai 93 kWh, 100 kWh dan 116 kWh. Sedangkan motor listriknya tersedia dengan pilihan tenaga 127 hp, 201 hp dan 268 hp (motor listrik depan) serta 201 hp, 268 hp, 322 hp dan 456 hp (motor listrik belakang). Motor listrik bisa ditempatkan di roda depan, roda belakang atau kombinasi roda depan belakang (dual-motor all-wheel drive). Foxconn menjanjikan dukungan perangkat lunak canggih yang bisa di-update lewat metode over-the-air dan juga tersedia autonomous driving dengan berbagai tingkatan. Amazon Alexa, Android Auto dan Apple CarPlay menjadi bagian dari paket tersebut. O iya ada anekdot tentang mobil listrik. Kalau Tesla adalah iPhone untuk mobil listrik, maka Foxconn ingin menjadi Android untuk mobil listrik. Reuters bahkan menyebutkan Foxconn siap memproduksi mobil listrik di China sebagai bagian dari joint-venture bersama FCA.
KOMENTAR (0)