Baru-baru ini Nissan merilis mobil konsep Re-Leaf berupa Nissan Leaf yang dirancang khusus sebagai emergency response car dengan kemampuan jelajah off road dan menjadi pembangkit listrik di daerah yang mengalami bencana alam. Menurut Nissan, nama Re-Leaf dipilih karena kemampuan sebagai mobile power supply yang memasok energi listrik untuk peralatan medis, komunikasi, penerangan dan power tool.
Sesuai kebutuhan tersebut, Nissan Re-Leaf dilengkapi dua soket listrik (110 Volt-230 Volt) tahan segala cuaca pada bodi luar, sedangkan soket listrik ketiga berada di ruang bagasi. Nissan mengklaim Re-Leaf dengan baterai 62 kWh mampu memasok daya listrik selama 24 jam untuk electric jackhammer, pressure ventilation fan, intensive care medical ventilator, 100 Watt LED flood light, dan ketel sup 10 liter. Setelah jaringan listrik normal kembali, baterai Nissan Re-Leaf bisa di-charge dengan tiga macam charger; 3.7 kW domestik, 7 kW type 2 dan 50 kW CHAdeMO. Lama pengisian baterai mulai dari 60 menit hingga 18 jam.
Tampil dengan warna bodi yang unik, Nissan Re-Leaf memiliki postur bodi yang lebih tinggi 70 mm dibanding Nissan Leaf standar disertai ground clearance 225 mm. Sebagai pendukung kemampuan jelajah alam, Nissan Re-Leaf dilengkapi over fender model custom yang terbuat dari bahan komposit GRP, dek pelindung bagian bawah bodi, karpet penahan lumpur, velg Compomotive MO5 8 inci x 17 inci dan ban BF Goodrich Baja All Terrain 225/65 R17. Nissan Re-Leaf juga ditunjang LED light bar pada atap dan layar LED 32 inci di ruang bagasi untuk berbagai keperluan tim penanggulangan bencana.
The vehicle modifications were carried out by RJN, a U.K.-based engineering and motorsports firm, with project management by GTA Global Ltd.
KOMENTAR (0)