Berawal dari Triton Solar, produsen baterai dan panel surya asal New Jersey ini akhirnya masuk bisnis mobil listrik melalui Triton EV. Bukan sekadar mobil listrik karena produk perdana Triton EV berwujud SUV dengan sosok monster yang diberi nama Triton Model H. Triton Solar mengklaim Triton Model H sebagai SUV dengan performa dan jarak tempuh yang impresif. Triton Solar menyiapkan dua varian; Triton Model H dan Triton Model H Performance. Perbedaan mendasar antara kedua varian itu terletak pada baterainya. Varian Triton Model H dilengkapi baterai 150 kWh dengan jarak tempuh 800 km, sedangkan varian Triton Model H Performance didukung baterai 200 kWh serta jarak tempuh 1.125 km. Varian Triton Model H Performance mempunyai empat motor listrik (satu untuk setiap roda).
Bicara soal dimensi fisik, Triton Model H dan Triton Model H Performance sama-sama punya ukuran bodi setara dengan Cadillac Escalade. Sebagai gambaran, jarak sumbu roda 3,3 meter, panjang 5,69 m, lebar 2,06 m dan tinggi 1,88 m. Beratnya? 3.493 kg. Tenaga dan performa? 1.500 hp dan 2,9 untuk akselerasi 0-100 km/jam. Ditambah lagi towing capacity 6.985 kg. Berbekal tubuh sebesar Cadillac Escalade, wajar kalau Triton Model H dan Triton Model H Performance mampu menampung delapan orang penumpang dewasa plus ruang bagasi lapang. Triton Solar menjamin garansi hingga 10 tahun atau 240.000km.
Hanya saja, saat ini Triton EV masih berstatus sebagai “rendering” yang memakai basis platform salah satu SUV keluaran GM. Selain itu, Triton Solar belum punya jadwal produksi yang pasti. Hebatnya, walau berstatus selaku perusahaan start-up Triton Solar sudah berani merilis deskripsi mobil hasil ciptaan sendiri.
Lalu berapa harganya? Base version untuk Model H bakal dipasarkan seharga US$ 140.000 dan calon konsumen wajib setor “uang pesan” sebesar US$ 5.000. Sedangkan Model H Performance dijual lebih mahal (US$ 180.000). Pertanyaannya saat ini, bersediakah konsumen membayar US$ 5.000 sebagai komitmen pembelian di tengah wabah Covid 19? Apalagi untuk pemain baru dalam segmen pasar mobil listrik. Sebagai pembanding, Tesla yang sudah punya nama besar dalam bisnis mobil listrik hanya meminta uang setor US$ 100 dan bersifat refundable.
KOMENTAR (0)