Melalui Nissan Terra yang diperkenalkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show 2018, awal bulan Agustus, Nissan Indonesia yakin Sport Utility Vehicle tersebut menjadi senjata awal untuk Nissan kembali bangkit di Indonesia setelah sekian lama “tertidur” tanpa meluncurkan produk baru.
Terra merupakan ubahan dari platform Nissan Navara yang bergenre double cabin. Sama seperti Toyota Fortuner dari Hi-Lux, Mitsubishi Pajero Sport dari Triton, Isuzu MU-X dipersembahkan dari D-Max.
Selepas Terra yang di luncurkan di bawah bendera PT Nissan Motor Indonesia, dikabarkan ada banyak produk lagi yang diyakini membawa payung Nissan M.O.V.E. to 2022 yang sudah dicanangkan secara global sejak 1 April 2017 untuk jangka panjang enam tahun oleh Nissan Motor Co.
Seperti disampaikan oleh Vincent Wijnen, Senior Vice President Nissan Asia dan Oceania melalui merdeka.com, bahwa pada tahun 2022 diperkirakan Indonesia menjadi kontribusi terbesar dalam sisi volume. Bahkan salah satu pasar terbesar dan berpotensi berkat populasi yang besar dan perekonomian tumbuh.
“Rencana kami adalah ingin tumbuh di Indonesia dengan meluncurkan banyak produk yang dimulai dengan Nissan Terra. Setelah itu, ada banyak lagi mobil dipasarkan, Indonesia adalah masa depan.”
“Maka itu, visi kami adalah menawarkan produk, layanan kenyamanan, safety dan konektivitas. Teknologi akan dipakai di setiap model yang kami luncurkan. Secara progresif diimplementasikan, seperti teknologi konektivitas, autonomous dan sebagainya.”
Ke semuanya itu juga bagian dari suguhan program Nissan Intelligent Mobility (NIM) yang terbagi dalam tiga pilar yakni Intelligent driving, Intelligent power dan intelligent integration/connectivity.
Diyakini dengan menjalakan Nissan M.O.V.E. to 2022, sebuah rencana enam tahun yang menargetkan kenaikan pendapatan per tahun sebesar 30% menjadi 16,5 triliun yen sampai akhir 2022, serta peningkatan cumulative free cash flow sebesar 2,5 triliun yen.
Berbincang perihal MPV (Multi Purpose Vehicle), diyakininya Indonesia masih punya potensi besar untuk mengatrol angka penjualan. “Karena MPV sebagai model yang paling populer di sini.”
“Untuk tumbuh, kami perlu ada MPV. Kami juga perlu tumbuh di segmen SUV lewat Terra yang punya potensi tumbuh di masa depan dan beberapa segmen lain. Tapi kami akan konsentrasi di segmen MPV dan SUV,” tegas Vincent.
Menyinggung perihal berbagi platform, Nissan-Renault-Mitsubishi. Vincent menjelaskan sangat diuntungkan dan sudah berlangsung di Australia dengan berbagi warehouse spare part. Kemudian berbagi faslitas training center di Filipina.
“Ke depan, kami akan sharing manufaktur. Sebab sejak aliansi kami memiliki banyak manufaktur di berbagai negara. Kondisi ini membuka peluang untuk bisa memilih investasi dan fasilitas manufaktur yang terbaik memproduksi kendaraan dari tiga merek ini,”
“Aliansi ini sangat konkret. Mitsubishi juga dapat benefit, seperti mendapat skill dan akses teknologi Nissan yang tida dimilikinya. Jadi aliansi ini dua arah, bukan satu arah,” ungkapnya.
Foto: Aditya Anindyo
KOMENTAR (0)