Selama bertahun-tahun, nama AMG (Aufrecht, Melcher, and Großaspach) sangat lekat dengan Mercedes-Benz. Bisa dimaklumi karena menilik sejarahnya, AMG didirikan oleh dua orang mantan engineer Mercedes-Benz sebagai “independent race car engine-building company”. Dengan falsafah “one man, one engine” dan hanya ada sekitar 50 engine builder di AMG, bukan hal aneh kalau banyak pabrikan mobil di luar Mercedes-Benz yang kerap meminta bantuan tangan dingin para engine builder tersebut. Dan berikut inilah contohnya.
Aston Martin DBX
Saat Aston Martin ingin membuat SUV dengan performa tinggi, pabrikan asal Inggris itu meminta bantuan AMG untuk mendongkrak kinerja mesin pilihan M177 V8 4,0 liter twin turbo 542 hp 700 Nm yang disertai transmisi otomatis 9-speed. Secara umum, performa DBX cukup baik dengan akselerasi 0-100 km/jam dalam 4,5 detik dan top speed 290 km/jam.
Aston Martin Vantage
Sebelum membuat Vantage, pabrikan Aston Martin sudah menjalin kemitraan dengan Mercedes-AMG untuk program modifikasi mesin M177 V8 4.0-liter twin-turbo pada DB11 V8 dan DB11 Volante. Menghasilkan 503 hp dan 685 Nm, mesin tersebut menjadi satu-satunya mesin performa tinggi Mercedes-AMG V8 yang dipasangkan dengan transmisi manual. Ketika dipadukan bersama transmisi otomatis ZF 8-speed, performa akselerasi 0-100 km/jam menjadi 3,6 detik. Mesin M177 juga digunakan pada Aston Martin Vantage GTE yang berlaga dalam kejuaraan dunia balap ketahanan FIA.
BMW Seri 3 E46
Engine swap Mercedes-AMG untuk BMW? Sangat langka namun pernah terjadi dan dilakukan oleh seorang pembalap drift asal Polandia, Adam Zajacze. Perkawinan silang tersebut melibatkan BMW Seri 3 E46 dan mesin M156 V8 6.2-liter milik Mercedes S63 AMG. Output sebesar 492 hp dan 640 Nm disalurkan oleh gardan versi custom menuju roda belakang.
Chrysler Crossfire SRT-6 2005
Sewaktu Daimler dan Chrysler bersatu (merger) membentuk DaimlerChrysler (1998-2007), salah satu hasil perkawinan keduanya adalah Chrysler Crossfire SRT-6. Secara teknis, platform Chrysler Crossfire SRT-6 adalah Mercedes-Benz SLK roadster generasi pertama, lengkap beserta mesin 3.2-liter supercharged dengan 330 hp 420 Nm yang dikembangkan oleh AMG dan disiapkan untuk SLK32 AMG dan C32 AMG. Sayangnya, pasar Amerika Serikat kurang berminat terhadap Chrysler Crossfire SRT-6 karena menurut para penggemar Street & Racing Technology (SRT), mobil tersebut tidak memakai mesin Amerika.
Mitsubishi AMG Galant 1989
Mungkin tidak banyak yang tahu kalau engine builder AMG pernah membangun salah satu mobil legendaris sang tiga berlian, Mitsubishi Galant (versi JDM, pasar domestik Jepang). Tentu saja hal itu berlangsung saat AMG belum diakuisisi oleh Mercedes-Benz. Modifikasi AMG untuk Mitsubishi AMG Galant 1989 mencakup utak-atik mesin Galant empat silinder 2,0 liter hingga memiliki redline 8.000 rpm dan menghasilkan 170 hp. Masih kalah 25 hp dari Mitsubishi Galant VR-4, namun AMG memeras performa dari mesin NA (non turbocharger) karena pada masa itu, mesin turbo memiliki gejala turbo-lag yang “parah”. Dan hasil akhir kolaborasi kedua legenda tersebut adalah Mitsubishi AMG Galant yang kencang namun menyenangkan untuk dipakai harian di jalanan perkotaan.
Pagani Huayra
Hubungan antara Pagani dan Mercedes-AMG bermula dari permintaan khusus Pagani kepada Mercedes-AMG untuk menyiapkan mesin V12 twin-turbocharged yang akan dipasangkan pada Huayra. Mesin M158 menganut konfigurasi V12 60o, dilengkapi sistem pelumasan dry-sump dan menghasilkan 720 hp serta memakai sepasang turbo berukuran kecil untuk mereduksi gejala turbo lag dan mengoptimalkan respons performa. Para engineer AMG lalu mendongkrak performa mesin M158 untuk Huayra Roadster dan Huayra BC. Pada Huayra BC Coupe, mesin M158 memproduksi 745 hp dan 1.100 Nm sedangkan pada Huayra BC Roadster mesin M158 mengeluarkan 789 hp dan 1.000 Nm. Sementara varian paling kuat adalah Pagani Huayra Imola dengan 827 hp dan 1.100 Nm.
Pagani Zonda
Semua model Pagani Zonda dipersenjatai mesin Mercedes-Benz M120 V12, untuk Zonda C12 orisinal memakai mesin V12 6.0-liter dengan 395 hp. Berikutnya Zonda C12-S didukung mesin V12 7.0-liter yang sudah diutak-atik oleh AMG sehingga menghasilkan 542 hp, sedangkan Zonda S 7.3 memakai mesin V12 7.3-liter terbaru yang dipoles oleh Mercedes AMG untuk memproduksi 547 hp. Uniknya, Pagani memilih mesin V12 6,0 liter untuk Zonda R dan Zonda Revolucion. Terakhir, Pagani Zonda HP Barchetta mendapatkan mesin V12 7.3-liter 789 hp yang menjadikannya Pagani terkuat.
KOMENTAR (0)