Dua Patokan Tekanan Angin Ban

Dua Patokan Tekanan Angin Ban

Tekanan angin  ban menjadi  salah satu aspek keselamatan  yang wajib  diperhatikan oleh pemilik kendaraan bermotor. Pada dasarnya, tekanan angin ban  yang tepat dan sesuai dengan kondisi pemakaian  membuat perjalanan semakin aman dan  lancar. Secara umum, tekanan angin ban  disesuaikan dengan  kebutuhan dan jenis kendaraan  yang digunakan. Berikut  ulasan terkait  tekanan angin ban kendaraan bermotor.

Dua Patokan Tekanan Angin Ban

Tekanan Angin Ban Sesuai Kebutuhan

Kebutuhan tekanan angin ban disesuaikan dengan faktor berat kendaraan. Setiap kendaraan  mempunyai berat yang berbeda-beda sesuai dengan model dan jenisnya. Perbedaan berat antar kendaraan  dipengaruhi oleh konstruksi dan jumlah muatan (barang dan penumpang). Itu sebabnya, kebutuhan tekanan angin  ban  disesuaikan dengan batas maksimum berat kendaraan. Hal itu  bisa diketahui melalui data pada dinding ban (tekanan angin maksimum).  Sebaiknya, batas maksimum tekanan angin ban serta berat kendaraan  tidak dilewati untuk mencegah potensi kecelakaan. Perhatikan juga, frekuensi pemakaian kendaraan berpotensi menyebabkan tekanan angin ban berkurang.

Dua Patokan Tekanan Angin Ban

Tekanan Angin Ban  Sesuai  Standar Pabrik

Setiap pabrik mobil sudah menentukan spesifikasi ban  pada kendaraan yang mereka produksi. Data teknis tentang hal itu bisa dilihat pada pilar B dekat pintu pengemudi. Selain ukuran ban, juga tertera data tentang tekanan angin ban. Biasanya, data tentang tekanan angin ban disesuaikan dengan penggunaan semisal kecepatan dan jumlah muatan. Dengan demikian, pemilik kendaraan tinggal mengikuti petunjuk tersebut.   Umumnya,  saat mobil pertama kali dijual kepada konsumen, tekanan angin ban dibuat tinggi sebagai kompensasi penurunan tekanan angin akibat kondisi operasional yang tidak menentu.  Selanjutnya pemilik kendaraan diharapkan bisa  mengikuti  tekanan angin ban sesuai penggunaan  selanjutnya.

KOMENTAR (0)