Baterai menjadi salah satu komponen paling penting dalam kendaraan bermotor karena tidak hanya berfungsi sebagai SLI (starting, lighting, ignition), juga menjadi pemasok setrum untuk komputer kendaraan bermotor. Itu sebabnya, baterai kendaraan bermotor wajib dijaga kondisinya agar jangan sampai tekor atau soak karena pasti merepotkan. Apalagi dalam masa PSBB yang menyebabkan kendaraan bermotor lebih banyak istirahat di garasi rumah. Nah, jika baterai tidak kuat menghidupkan mesin, apa yang harus dilakukan? Yang paling mudah ya ganti saja baterai lama dengan baterai baru (jangan lupa untuk memanfaatkan fasilitas tukar tambah). Atau kalau baterai masih cukup kuat untuk menyimpan setrum, bisa dicoba untuk di-charge dengan battery charger. Ada dua metode untuk men-charge baterai yang lemah.
Pengisian Lambat (Slow charging)
Metode ini umumnya dengan arus kecil sekitar 10% dari kapasitas baterai sehingga proses pengisian baterai bisa ditinggal tidur karena dilakukan semalaman. Esok pagi, Anda tinggal memeriksa kondisi kesehatan baterai. Jika sudah sehat, matikan battery charger. Kalau baterai masih sakit, lanjutkan proses pengisian sampai terisi penuh.
Pengisian Cepat (Fast charging)
Pengisian baterai dengan metode pengisian cepat biasanya menggunakan arus yang lebih besar hingga mencapai 40% dari kapasitas baterai. Dengan demikian, waktu pengisian baterai menjadi lebih cepat. Hanya saja, metode pengisian cepat dapat menyebabkan kerusakan baterai karena arus listrik yang masuk terlalu besar. Kalau memakai pengisian cepat, sebaiknya cukup beberapa jam saja dan jika baterai sudah cukup sehat, matikan batter charger lalu pindahkan baterai ke mobil untuk digunakan kembali.
KOMENTAR (0)