Hujan yang mengguyur dalam kurun dua minggu terakhir tak jarang mengakibatkan terjadinya banjir di sebagian besar wilayah Jabodetabek. Banjir yang menerjang bahkan mencapai ketinggian 2 meter, dan ini tak hanya membahayakan penduduk namun juga barang-barang milik mereka, termasuk kendaraan bermotor.
Nah, khusus bagi para pemilik mobil matik atau yang memiliki transmisi otomatis, perlu penanganan awal yang tepat agar kondisi mobil tidak semakin parah. Jika penanganannya awalnya tepat dan tidak terlambat, mobil matik yang terendam banjir bisa diselamatkan tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.
Tips penanganan pertama mobil matik yang kebanjiran adalah geser tuas transmisi ke ‘N’ dengan menekan shift lock. Selanjutnya, tarik/dorong mobil (tanpa menghidupkan mesin) dari lokasi banjir sesegera mungkin, saat kondisi sudah memungkinkan. Sebab, makin lama terendam, potensi kerusakan semakin parah.
Namun, jangan mencoba menghidupkan mesin mobil. Meskipun hanya untuk coba-coba ataupun sesaat saja. Segera lepas kabel aki setelah air yang merendam mobil surut. Ini adalah hal yang paling krusial untuk menghindari risiko korsleting yang berpotensi akan merusak komponen-komponen elektronik lainnya pada mobil.
Kemudian, segera kuras tangki BBM mobil Anda. Tangki BBM yang tercampur dengan air, dapat menyebabkan korosi dan karat. Air dan bensin tidak dapat larut satu sama lain, karenanya segera kuras tangki bensin apabila mobil terendam banjir hingga separuh bodi mobil.
Beberapa tindakan diatas bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama untuk mengatasi mobil matik yang terendam banjir. Namun, untuk tindakan lanjutan sebaiknya mobil dibawa pada bengkel resmi atau mekanik profesional yang terpercaya.
Mobil matik sepenuhnya dikendalikan oleh sistem elektrik. Penanganan awal yang salah bisa membuat kerusakan meluas dan parah, karenanya segeralah hubungi mobil derek dan bawa ke bengkel langganan terpercaya. **MS
KOMENTAR (0)