Honda Pamit, Quo Vadis Formula 1?

Honda Pamit, Quo Vadis Formula 1?

Keputusan Honda (selaku pemasok mesin) untuk mundur pada akhir tahun 2021 dari ajang Formula 1 ternyata menyisakan pertanyaan yang sangat penting dan sangat mendasar; bagaimana masa depan balap mobil yang paling bergengsi di dunia itu? Seiring trend otomotif dunia yang sangat jelas mengarah pada mobil elektrifikasi, relevansi apa yang bisa ditawarkan oleh Formula 1?  Memang benar, sudah banyak teknologi mobil balap Formula 1 yang diturunkan untuk mobil harian semisal transmisi, paddle shift, suspensi aktif, dan mesin V12. Namun belakangan, teknologi Formula 1 dinilai semakin ketinggalan di belakang kemajuan teknologi mobil listrik.

Honda Pamit, Quo Vadis Formula 1?

Sampai hari ini,  Formula 1 memang masih menjadi acuan favorit bagi para pabrikan mobil dalam hal teknologi otomotif. Namun belakangan, semakin banyak pabrikan mobil yang menjadikan  Formula E sebagai sarana pengujian teknologi otomotif untuk pengembangan mobil listrik versi harian. Faktanya, deretan  merek mobil (Audi, BMW,  DS, Jaguar, Mahindra, Mercedes-Benz, Nio, Nissan, Penske, Porsche) yang terlibat dalam Formula E menjadi bukti nyata kalau balap mobil tanpa bahan bakar minyak itu semakin relevan untuk diterapkan pada mobil listrik harian masa kini dan masa depan. Apalagi, FIA sudah mengakui Formula E sebagai “the highest class of competition for electric open-wheel racing cars” melalui  hak eksklusif selama 25 tahun  sebagai satu-satunya promotor balapan mobil listrik  single-seater di seluruh dunia. Dengan demikian, tidak mungkin mobil balap Formula 1 “going electric”. Nah mari kita tunggu langkah yang akan dilakukan oleh para pemangku kepentingan balap mobil Formula 1.

KOMENTAR (0)