Pengprov DKI sempat mengalami kendala perijinan oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) sebagai Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka dalam menggelar Formula E pada 6 Juni mendatang. Namun akhirnya izin untuk menggelar ajang balap mobil listrik ini berhasil dikantongi sesuai dengan surat nomor B-3/KPPKMM/02/2020 tertanggal 7 Februari 2020 yang ditandatangani oleh Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno.
Dengan konsep sirkuit jalan raya, lintasan Formula E Jakarta atau Jakarta E-Prix akan menggunakan area Monas dan Medan Merdeka sehingga tentunya akan dibangun secara tidak permanen. Hal seperti halnya dengan sikuit F1 Singapura, FI Monako hingga sirkuit lainnya yang digunakan pada Formula E. Sistem bongkar pasang akan dilakukan pihak PT Jakarta Propertindo (JakPro) selaku penyelenggara Jakarta E-Prix.
Dwi Wahyu Daryoto, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengatakan, kami membutuhkan waktu sekitar tiga bulan dalam pembangunan lintasan, mungkin di bulan Mei sudah selesai.
“Pembangunan meliputi pagar pembatas (barrier) yang tentu saja sesuai dengan standar FIA. Dan tentunya akan diawasi oleh pihak tim Formula E Operation (FEO) maupun tim dari Tilke Engineering selaku desainer sirkuit dari awal,” kata Dwi.
Dengan kapasitas penonton yang disediakan mencapai 30 ribu orang, rencananya lintasan yang digunakan di area Monas dan Medan Merdeka memiliki panjang lintasan 2,58 km dengan jumlah tikungan sebanyak 12 buah yang terbagi atas 4 buah ke kiri dan 8 ke arah kanan.
Dari hasil simulasi yang dilakukan oleh tim perancang Tilke, angkanya bisa menyentuh 220 km/jam dengan lokasi sebelum Tikungan 7. Sementara durasi waktu menjadi patokan dalam ajang Formula E, berbeda dengan Formula 1 yang bergantung pada jumlah lap. Untuk Formula E berdurasi 45 menit + 1 lap sehingga totalnya 47 menit.
Rencananya dalam ajang Jakarta E-Prix akan diikuti 24 pembalap dari 12 tim (13 negara) diantaranya ada nama mantan pembalap F1 seperti Felipe Massa, Stoffel Vandoorne, Jean-Eric Vergne, Brendon Hartley, dan Pascal Wehrlein.
Sayangnya belum ada nama pembalap Indonesia yang masuk dalam list pembalap karena membutuhkan e-license atau SIM khusus untuk bisa berlaga di Formula E. Saat ini hanya Sean Gelael yang mengantongi e-license tersebut, tetapi pada waktu yang sama dirinya sedang berlaga di ajang F2 Azerbaijan.
KOMENTAR (0)