Pebalap muda Indonesia, Sean Gelael berhasil memenuhi ambisi untuk menambah koleksi poin pada balapan terakhir Formula Renault 3.5 World Series musim ini di Sirkuit Jerez, Spanyol, Minggu (18/10). Pebalap Indonesia yang bergabung dengan tim Jagonya Ayam with Carlin itu finis pada posisi ke-9 lewat penampilan terbaik di musim ini.
Dengan tambahan dua poin, Sean mengumpulkan nilai tujuh dari keberhasilan tiga kali finis di posisi 10 besar. Sebelumnya, pebalap berusia 18 tahun itu finis di peringkat ke-8 pada seri kedua di Monako dan menuntaskan balapan di posisi 10 pada seri keenam di Silverstone, Inggris.
Dari ketiga seri tersebut, inilah penampilan terbaik Sean musim ini. Berbeda dengan di Monako dan Inggris yang terbantu faktor keberuntungan, poin di Jerez diraih Sean melalui penampilan yang mengesankan. Ia bahkan punya peluang besar untuk finis di peringkat ketujuh saat memimpin lebih dari 10 detik dari Jazeman Jaafar (Fortec Motorsports) dan pebalap Egor Orudzhev (Arden Motorsports).
Sayang, itu gagal terwujud setelah safety car (mobil pengaman) masuk lintasan saat lomba tersisa lima menit. Jarak antar pebalap pun kembali mendekat karena mereka tak boleh saling menyusul ketika ada safety car. Sean tak mampu menjaga posisinya dari kejaran Jaafar dan Orudzhev karena tak lagi memiliki kesempatan menggunakan Drag Reduction System (DRS) untuk menambah laju mobil di lintasan lurus.
“Kesempatan untuk memakai DRS sudah habis. Jadi, saya hanya bisa bertahan di saat-saat terakhir. Meskipun merasa kecewa, saya tetap puas dengan sukses meraih poin di balapan terakhir musim ini,” ungkap Sean Gelael dalam rilisnya yang diterima Otoblitzclassic, Selasa (20/10).
Di balapan kedua, Sean memulai lomba di urutan ke-13. Saat kerumunan mobil hendak memasuki tikungan pertama, Sean berhasil lolos dari insiden yang melibatkan tiga mobil sekaligus. Ia pun melejit ke posisi 11 di belakang pebalap Tech 1 Racing Roy Nissany. Dengan kondisi mobil prima dan teknik mengemudi yang lebih baik, Sean dengan mudah menyusul Nissany untuk berada di kelompok 10 besar.
Tak lama kemudian, ia mampu mendahului pebalap Brasil Andre Negrao dan membuatnya naik satu peringkat. Sean lantas berada di posisi ketujuh berkat pit stop yang berlangsung mulus, yakni di kisaran 26 detik. Dengan penggunaan ban baru, ia terus mempertajam catatan waktunya mulai dari 1 menit 37.6 detik hingga dua detik lebih cepat yang membuatnya sukses menjaga jarak cukup jauh dengan para pesaing.
Sayang, masuknya safety car yang kedua kali di lintasan sepanjang 4.7 kilometer itu menghadang kesempatan Sean untuk meraih hasil terbaik musim ini. “Kondisi ini benar-benar mengganggu. Namun tentu saja saya bersyukur mendapat poin, tetapi akan lebih senang lagi jika finis di posisi ketujuh,” katanya.
Sementara Tom Dillmann, pebalap tim Jagonya Ayam asal Perancis, finis di posisi keenam. Sukses keduanya menghasilkan tambahan 10 angka bagi tim Jagonya Ayam with Carlin. Tim yang disponsori Kentucky Fried Chicken (KFC) Indonesia itu menempati peringkat keenam dalam klasemen akhir tim dengan 129 poin.
Bagi Sean, penampilan gemilang di Jerez menjadi modal positif untuk mengarungi dua seri GP2 di Bahrain dan Abu Dhabi bulan depan yang menjadi ajang terakhir Sean tahun ini. “Saya merasa lebih percaya diri untuk menutup kiprah tahun ini dengan indah,” ujarnya. **MS
KOMENTAR (0)