Tak banyak yang mengetahui jika cikal bakal lahirnya Stingray justru berawal dari sebuah proyek rahasia yang dibuat di luar GM dan sempat dianggap sebagai ‘anak haram’.
Bermula saat asosiasi industri otomotif yang sangat berpengaruh kuat di Amerika Serikat yakni Automobile Manufacturers Association (AMA) pada tahun 1957 melarang pabrikan otomotif AS untuk memproduksi, menjual bahkan mengiklankan mobil sport, mobil balap serta parts performa tinggi. Pabrikan pun dilarang berpartisipasi dalam kejuaraan balap mobil apapun.
Bill Mitchell, Styling Director of GM saat itu merasa kebijakan tersebut mengancam masa depan Corvette yang pamornya tengah sukses. Mitchell pun kemudian secara diam-diam mengembangkan Corvette generasi baru dan tak ada seorangpun petinggi GM yang mengetahuinya.
Tim perancang muda yang di antaranya terdapat Peter Brock dan Larry Shinoda melakukan riset desain untuk menciptakan Corvette generasi baru tersebut atas inisiasi dan biaya pribadi dari Bill Mitchell.
Dari sejumlah desain body yang dibuat, akhirnya terpilih desain model roadster two-seater yang diberi kode XP-87 “Sting Ray”. Sasis diadopsi dari Corvette SS ’57 yang dibekali mesin Chevy small block V8 berkapasitas 4.6-liter beroutput daya 315 hp dan torsi maksimum 400 Nm yang dipadukan dengan transmisi manual 4-speed lansiran Borg Warner.
Saat mobil rampung digarap pada awal 1959, Mitchell mengujinya di ajang balap, namun XP-87 tak dapat menggunakan atribut GM, Chevrolet bahkan label nama Corvette. Kendati meraih sukses di ajang balap sebagai peserta privateer pada tahun 1959-1960, namun Mitchell mendapat ‘tekanan’ dari para petinggi GM untuk menarik XP-87 “Sting Ray” dari balapan berkaitan dengan kebijakan pelarangan yang dikeluarkan oleh AMA dan posisi Bill Mitchell yang saat itu menjabat sebagai Vice President of GM.
Mitchell akhirnya menyerah dan “Sting Ray” tak lagi ikut balapan. Mobil ini kemudian dimodifikasi sesuai regulasi spek jalan raya agar dapat ia gunakan sebagai kendaraan harian. Pihak GM membujuk Mitchell dan membeli XP-87 “Sting Ray” yang kemudian disimpan di GM Design Studio dan digunakan sebagai bahan acuan desain bagi generasi Corvette C2 yang diproduksi pada tahun 1963.
Chevrolet menyematkan label nama “Stingray” (Ikan Pari) pada Corvette C2 (Corvette generasi kedua) dengan menyambung dua kata dari label nama “Sting Ray” yang digunakan pada XP-87. Walau “Sting Ray” dan “Stingray” sepintas terdengar mirip, namun keduanya tentu saja memiliki makna yang berbeda.
General Motor merestorasi XP-87 “Sting Ray” pada tahun 2000 dan memamerkannya di berbagai event mobil klasik hingga saat ini.
Mengingat mobil ini hanya satu-satunya di dunia dan sangat bersejarah bagi GM, maka XP-87 “Sting Ray” sangat jarang dipamerkan kepada publik.
KOMENTAR (0)