Audi dan Hyundai sepakat bekerjasama dalam pengembangan teknologi fuel cell. Keduanya menandatangani perjanjian lisensi lintas paten yang mencakup berbagai kendaraan fuel cell electric vehicle (FCEV).
“Perjanjian ini adalah contoh lain dari komitmen kuat Hyundai untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan sambil meningkatkan kehidupan konsumen dengan kendaraan bertenaga hidrogen, cara tercepat menuju dunia nol emisi sejati,” kata Euisun Chung, Vice Chairman Hyundai Motor Company.
Kerjasama ini akan memanfaatkan kemampuan R&D Audi dan Hyundai untuk meningkatkan kehadiran mereka di pasar FCEV. Oleh karena itu, perjanjian tersebut juga mencakup akses bersama ke komponen fuel cell.
“Kami yakin bahwa Hyundai Motor Group-Audi partnership akan berhasil menunjukkan visi dan manfaat FCEVs kepada masyarakat global,” tambahnya.
Teknologi ini optimis menjadi solusi tepat untuk menghadapi tantangan masa depan. Jarak tempuh kendaraan yang panjang dan waktu pengisian bahan bakar yang singkat menjadikan hidrogen sebagai sumber energi masa depan yang menarik untuk mendukung mobilitas.
Sebagai permulaannya, Hyundai meluncurkan Nexo pada awal tahun ini. Rencananya, SUV tersebut akan mulai dijual pada akhir tahun ini. Hyundai Nexo mempunyai bobot lebih ringan, lebih cepat dibandingkan dengan Tucson FCEV. Nexo diklam mampu berlari dari 0-100 km/jam dalam 9,5 detik dan mampu menempuh jarak sejauh 595 km.
Sementara Audi yang masih menjadi bagian dari VW Group, akan mengembangkan teknologi fuel cell. Audi telah mengembangkan fuel cell concept selama hampir 20 tahun. Rencananya, Audi akan segera memperkenalkan SUV sporty dengan fuel cell.
KOMENTAR (0)