Di ajang pameran teknologi tahunan terbesar di dunia, CES 2023, Bosch baru-baru ini menghadirkan beberapa inovasi baru berbasis sensor untuk mobilitas. RideCare companion menjadi salah satunya.
Solusi berupa perangkat keras dan lunak yang terkoneksi ini terdiri atas kamera, tombol SOS nirkabel dan layanan berbasis awan (cloud) untuk meningkatkan keselamatan seluruh penumpang kendaraan dalam ranah mobilitas terhubung dan terautomasi. Tombol SOS nirkabel bisa dipasang secara tersembunyi di manapun di sekitar bangku pengemudi.
Dengan demikian, pengemudi dapat menggunakannya untuk memberikan peringatan kepada rekanan Bosch kapan saja (24/7) jika terjadi kecelakaan atau situasi berbahaya lainnya. Ketika sebuah insiden berlangsung, rekanan Bosch dapat memantau kondisi dalam kendaraan dari jarak jauh (melalui kamera) guna menilai situasi yang terjadi – bahkan, jika diperlukan, segera meminta bantuan pihak berwenang. RideCare companion berfungsi sebagai pelindung keselamatan, terutama bagi pengemudi taksi atau ridesharing.
RideCare companion telah memenangkan Best of Innovation Award dari asosiasi industri teknologi (Consumer Technology Association/CTA). Selain RideCare companion, Bosch juga memperlihatkan inovasi keselamatan berkendara lainnya: off-zone crash detection (pendeteksi tabrakan di luar zona). Sistem ini melindungi penumpang kendaraan jika terjadi tabrakan dari samping-situasi yang sering terjadi saat berpindah jalur atau melintasi persimpangan.
Sensor pintar yang dikombinasikan dengan algoritma perangkat lunak mampu mendeteksi sudut dampak benturan secara cepat dan andal ketika kendaraan tertubruk dari samping; termasuk kemudian mengaktifkan kantung udara (airbag) guna melindungi penumpang.
“Off-zone crash detection merupakan contoh yang bagus bagaimana Bosch menggunakan perangkat lunak untuk memaksimalkan perangkat keras yang ada. Ini memberikan manfaat tambahan yang penting dalam ranah transportasi jalan raya,” kata Mike Mansuetti, presiden Bosch di Amerika Utara.
Bosch terus mengembangkan dan memproduksi sensor pintar yang membuat kehidupan berjalan lebih aman dan nyaman; sensor yang dikembangkan dan diproduksi dengan semakin efisien sehingga berkontribusi melindungi planet bumi.
Bosch merupakan pionir dan pemimpin pasar untuk sensor berbasis sistem mikroelektromekanis/microelectromechanical systems (MEMS)- salah satu jenis sensor yang paling penting dan banyak digunakan saat ini. “Kami telah memulai produksi sensor MEMS pada 1995. Selama lima tahun terakhir, jumlah produksi sensor kami sama banyaknya dengan kuantitas tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Tanja Rückert, anggota dewan manajemen di Robert Bosch GmbH.
Menurut Yole Group, sebuah perusahaan konsultan riset dan strategi pasar, Bosch saat ini adalah produsen teratas untuk sensor MEMS dunia. Sejak 27 tahun lalu, Bosch telah memproduksi total lebih dari 18 miliar sensor MEMS; dengan saat ini, setiap mobil memiliki rata-rata 22 sensor.
Pada 2027 nanti, permintaan tahunan global untuk sensor semacam itu diperkirakan akan tumbuh dari 33,5 miliar (sekarang) menjadi sekitar 49 miliar unit. Bosch tentunya juga ingin berandil dalam pertumbuhan tersebut dan mengharapkan adanya peningkatan bisnis yang signifikan pada tahun-tahun mendatang.
Rückert menekankan bahwa Bosch bertekad untuk tetap menjadi pemimpin pasar dan terus memperkuat posisi kepemimpinannya. Guna memenuhi permintaan yang terus meningkat, Bosch berinvestasi besar-besaran pada pabrik wafer feb-nya di Dresden dan Reutlingen, Jerman. Secara keseluruhan, hingga 2026 nanti, sebagai bagian dari rencana perusahaan, Bosch bermaksud menginvestasikan tiga miliar euro dalam bisnis semikonduktornya – yang meliputi pula pengembangan dan pembuatan sensor.
Sensor MEMS pertama kali digunakan secara luas di industri otomotif. Sensor Bosch membantu navigasi kendaraan, mengontrol kantung udara dan sistem Electronic Stability Program (ESP), dan mengaktifkan berbagai fungsi bantuan untuk meningkatkan keselamatan, kenyamanan, kemudahan, dan efisiensi berkendara.
Khususnya untuk kemudi terautomasi, sensor sangatlah diperlukan. Bahkan, sensorlah yang menjadi “mata” agar mobil dapat “melihat” dan memahami situasi jalanan di sekelilingnya. Sensor Bosch membuka jalan bagi teknologi mobil tanpa pengemudi. Bosch telah menawarkan berbagai radar, lidar, video, dan sensor ultrasonik untuk kemudi terautomasi.
KOMENTAR (0)