Presiden Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, melakukan pertemuan dengan Charlie Zhang, Executive Vice President Chery International, di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing pada 25 Juni lalu.
Kedua pihak membicarakan tentang rencana investasi Chery International di Indonesia. Besaran investasi yang mencapai hampir USD 1.000.000.000 akan meliputi aktivitas produksi dan manufakturing di Indonesia dengan perkiraan kapasitas mencapai 200.000 kendaraan.
“Untuk mencapai target produksi dan manufaktur 200.000 kendaraan, investasi Chery di Indonesia akan dilakukan dalam empat tahap. Investasi tahap awal yang dimulai pada tahun 2022 ini adalah sebesar USD 40.000.000 dan diproyeksikan untuk mencapai jumlah produksi 20.000 unit per tahunnya. Pada investasi tahap keempat di tahun 2028, Chery akan menggenapkan investasinya hingga mendekati USD 1.000.000.000 sehingga dapat mengoptimalkan jumlah produksi mencapai 200.000 unit per tahun. Jumlah produksi kendaraan Chery di Indonesia juga akan berdampak kepada pembukaan lapangan pekerjaan pada sektor hulu dan hilir sebanyak 20.000 orang,” papar Charlie Zhang, Executive Vice President Chery International.
Charlie Zhang juga menyampaikan rencana investasi Chery di Indonesia untuk pengembangan kendaraan listrik. Menurutnya, Indonesia memiliki cadangan nikel tertinggi di dunia dan sangat berperan dalam pengembangan industri kendaraan energi terbarukan. Ke depannya, produk Chery di pasar Indonesia juga akan didominasi oleh model-model pure electric dan plug-in hybrid, dengan total sembilan model. Rencana ini menggugah ketertarikan Menko Marves Luhut yang kemudian memberikan respon melalui perhatian besar dan kebijakan-kebijakan yang akan mendukung langkah-langkah Chery.
Chery berhasil menjangkau lebih dari 80 negara dan wilayah di seluruh dunia, dengan volume penjualan global kumulatif lebih dari 10.000.000 unit, termasuk penyelesaian 10 pabrik CKD dan 1.500 outlet penjualan dan layanan di pasar luar negeri.
Kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Tiongkok telah membuka lebih banyak peluang kerja sama dan sinyal penting dari pengembangan diplomasi persahabatan Tiongkok-Indonesia yang berkelanjutan secara mendalam.
KOMENTAR (0)