Datsun, A Brief History

Pada tahun 1931, DAT Motorcar Co. memilih ‘Datson’ sebagai nama untuk produksi mobil terbaru mereka. Nama ini merujuk pada ukuran mobil baru yang lebih kecil jika dibandingkan dengan kendaraan DAT lain yang lebih besar dan sudah beredar di pasaran. Ketika Nissan menguasai DAT pada tahun 1934, nama ‘Datson’ diubah menjadi ‘Datsun’, karena kata ‘son’ bisa bermakna ‘rugi’ (?) dalam bahasa Jepang; selain itu juga untuk menghormati lambang matahari pada bendera nasional Jepang. Nissan akhirnya menghapus nama Datsun pada Maret 1986. Merk Datsun yang paling terkenal adalah tipe 510, Fairlady roadster, dan Fairlady coupe (240Z).

Pada tanggal 20 Maret 2012, diumumkan bahwa Nissan akan menghidupkan kembali merk Datsun untuk digunakan di pasar Indonesia, Afrika Selatan, India, dan Rusia.

Asal Muasal Datsun
Sebelum merk Datsun muncul, sebuah mobil baru yang disebut Mobil DAT diluncurkan pada tahun 1914 oleh Kaishinsha Motorcar Works (? ? ?? ? ??; Kaishin Jidosha Kojo), yang didirikan oleh Masujiro Hashimoto dan berlokasi di Distrik Azabu-Hiroo, Tokyo. Nama mobil baru tersebut, DAT, adalah akronim dari nama keluarga mitra perusahaan tersebut: Kenjiro Den (? ? ??; Den Kenjiro); Rokuro Aoyama (?? ? ?; Aoyama Rokuro); dan Meitaro Takeuchi (? ? ? ??; Takeuchi Meitar?).

Perusahaan ini berganti nama kembali menjadi Kaishinsha Motorcar Co. pada tahun 1918, tujuh tahun setelah pembentukan mereka; dan kemudian kembali menjadi DAT Motorcar Co. di tahun 1925. DAT Motors juga membuat truk disamping mobil penumpang. Bahkan, produksi mereka sempat terfokus pada truk, karena hampir tidak ada pasar konsumen untuk mobil penumpang pada saat itu.

Dimulai pada tahun 1918, truk DAT pertama mulai diproduksi untuk pasar militer. Namun, rendahnya permintaan dari pasar militer selama tahun 1920-an memaksa DAT untuk mempertimbangkan bergabung kembali dengan industri otomotif lainnya. Pada tahun 1926, DAT Motors yang berbasis di Tokyo bergabung dengan Jitsuyo Jidosha Co., Ltd (? ? ?? ? ?? ????; Jitsuy? Jidosha Seizo Kabushiki-Gaisha) yang berbasis di Osaka. Jitsuyo Jidosha Co., Ltd juga dikenal sebagai Jitsuyo Motors (didirikan 1919, sebagai anak perusahaan Kubota), dan penggabungan kedua perusahaan ini menjadi DAT Automobile Manufacturing Co., Ltd (??? ??? ?? ????; Datto Jidosha Seizo Kabushiki-Gaisha) dan berbasis di Osaka hingga tahun 1932. Dari tahun 1923 sampai 1925, perusahaan ini memproduksi kendaraan dan truk ringan dengan merk Lila.

DAT Automobile Manufacturing mulai menjual mobil penumpang kepada konsumen Jepang dengan merk DAT semenjak 1914 (Madely, hal. 19), tetapi pada tahun 1930 pemerintah Jepang mengeluarkan peraturan bahwa mobil dengan mesin dibawah 500 cc dapat dikemudikan tanpa lisensi/SIM. (TOGO, hal. 11). Pada 1931, DAT Automobile Manufacturing akhirnya mulai mengembangkan mobil berkapasitas 495 cc untuk segmen pasar yang baru, dan menyebut mobil kecil yang baru ini sebagai ‘Datson’ -yang berarti ‘Anak DAT’. Dua tahun kemudian, nama itu diubah menjadi ‘Datsun’ pada tahun 1933. (Madely, hal. 20).

Prototipe pertama Datson selesai dibuat pada musim panas 1931. Kendaraan produksinya kemudian disebut Datson Tipe 10, dan ‘kira-kira sepuluh’ unit mobil ini laku terjual pada tahun 1931. Mereka berhasil menjual sekitar 150 unit pada tahun 1932, namun modelnya dinamakan Datson Type 11. Pada tahun 1933, peraturan pemerintah direvisi untuk memungkinkan penggunaan mesin 750 cc (46 inci kubik), dan Datsun meningkatkan kapasitas mesin microcar mereka hingga batas maksimum yang diizinkan. Di tahun ini pula, Jidosha Seizo Co. (Automobile Manufacturing Co., Ltd.) didirikan, mengambil alih semua operasi untuk pembuatan mobil Datsun dari divisi perakitan mobil Tobata Foundry Co. Model pertamanya yang diproduksi adalah Datsun 12.

Pada 1934, Jidosha Seizo Co. berubah menjadi Nissan Motor Co, Ltd, yang diambil dari nama singkatan perusahaan induknya ‘Nihon Sangyo’ – atau ‘Industri Jepang’. Datsun juga mulai diekspor ke negara-negara Asia, Australia, Amerika Latin dan negara-negara lain.

Pada 1935, Nissan Motor meresmikan pabrik produksi massal mobil pertama di Jepang yang berlokasi di Yokohama, dan Model Datsun 14 meluncur dari jalur perakitan pada hari yang sama. Produksi massal tidak hanya mengubah Nissan, tetapi juga memiliki efek signifikan pada perekonomian Jepang.

Setelah Jepang mulai berperang dengan China pada tahun 1937, produksi mobil penumpang dibatasi, sehingga pada tahun 1938 Datsun Yokohama mulai berkonsentrasi pada pembuatan truk untuk kebutuhan Tentara Kekaisaran Jepang.

Ketika Perang Pasifik berakhir, Datsun masih memproduksi truk untuk kebutuhan pasukan pendudukan. Hal ini berlangsung hingga akhirnya produksi mobil penumpang kembali dilanjutkan pada tahun 1947. Seperti sebelum perang, desain mobil Datsun sering mengacu pada produk kontemporer Austin: untuk pasca perang, model Devon dan Somerset yang dipilih. Ini berlangsung hingga 1955, saat Datsun akhirnya membuat desain orisinal mereka sendiri.

Tahun itu pula, pasukan pendudukan mengembalikan sebagian besar industri dan fasilitas produksi pada Jepang, dan Datsun pun memperkenalkan model terbaru mereka: Datsun 110 sedan dan 120 pick up. Datsun 110 akhrinya memenangkan Mainichi Industrial Design Award di tahun yang sama.

Tahun 1959, Datsun Bluebird 310 pertama kali diluncurkan. Sebuah mobil penumpang yang benar-benar baru, model ikonik ini menjadi standar dunia untuk penjualan, efisiensi bahan bakar dan emisi, dan membantu menggeser pasar Jepang dari produksi armada militer ke produksi kendaraan pribadi.

Pada 1966, Datsun Sunny B10 diluncurkan -namanya dipilih dari sekitar 8,5 juta yang dihimpun dari masyarakat.

Sesuai dengan prinsip-prinsip pendirinya untuk menciptakan ekonomi melalui produksi lokal, Datsun pun memulai produksi lokal untuk penduduk setempat di seluruh dunia, termasuk Thailand, Taiwan, Afrika Selatan, Meksiko dan Australia setelah tahun 1966.

Tipe mobil Datsun yang paling terkenal di seantero dunia mungkin adalah mobil sport Datsun 240Z, yang diperkenalkan di pasar Amerika pada Oktober 1969. Datsun 240Z bermesin 2.4 liter, enam silinder segaris yang mampu menghasilkan tenaga hingga 151 hp dengan torsi 146 lb-ft. 240Z memiliki pilihan transmisi manual 4 percepatan dan transmisi otomatis 3 percepatan (1971), dan mampu berakselerasi dari kecepatan 0-100 km/jam hanya dalam waktu 8.0 detik.

Datsun di Indonesia

Datsun pertama kali masuk secara resmi ke Indonesia pada tahun 1969 melalui Agen Tunggal PT Indokaya, yang didirikan oleh H. Abdul Wahab Affan bersama saudara-saudaranya.

Jenis kendaraan Datsun yang diproduksi pada tahun itu adalah pick up, multi purpose (jip) dan sedan, dengan produksi rata-rata 750 unit/bulan yang dipasarkan di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Lampung, Bengkulu, Palembang, Padang, Balikpapan, Ujung Pandang, Medan dan Menado.

Pada tahun 1974, PT Indokaya memproduksi Datsun Sena yang penggunaan kandungan lokalnya mencapai 75%, guna memenuhi anjuran pemerintah untuk menjalankan program lokalisasi bagi kendaraan roda empat. Produksi rata-ratanya 250 unit per bulan.

Beberapa model Datsun yang sering terlihat berseliweran di era 1970 hingga awal 1990-an antara lain Datsun 120Y, 160 J, 160J SSS (Triple S), 180B, 260C (Gloria), 620 Pick Up/Station Wagon, B510, hingga B310.

Kembalinya Datsun

Lewat kendaraan LGCC (Low Cost Green Car), CEO Nissan, Carlos Goshn pada medio 2012 mengumumkan akan menghadirkan kembali Datsun sebagai merk mobil murah Nissan di beberapa segmen pasar dunia.

Dua tipe mobil Datsun yang akan diluncurkan, Datsun Go dan Go+, direncanakan mengaspal pada tahun 2014 untuk pasar Indonesia, India, Afrika Selatan dan Rusia. Datsun Go dan Go+ ditujukan bagi kaum risers, yaitu pengguna baru, eksekutif muda serta keluarga muda. Kabarnya, sebuah pabrik manufaktur Nissan sedang dipersiapkan di Purwakarta untuk produksi Go dan Go+ ini. **dari berbagai sumber/MS

TAGS

KOMENTAR (0)