Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung di Bali pada akhir tahun 2022 mendatang. Acara ini sendiri akan dihadiri oleh para petinggi dari berbagai negara dan pastinya memiliki aktivitas yang sangat padat.
Baru-baru ini, Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo memberi arahan bahwa untuk menunjang transportasi tamu negara selama konferensi berlangsung, seluruh kendaraan operasional yang digunakan selama G20 wajib kendaraan listrik yang ramah lingkungan.
Banyak dukungan dari pabrikan otomotif di Indonesia agar KTT G20 di Bali mendatang bisa sukses. Salah satunya adalah DFSK, produsen otomotif asal Tiongkok yang sudah 5 tahun berkiprah di Indonesia tersebut akan menyediakan Gelora E Minibus dan Blind Van yang pastinya sangat bisa diandalkan.
Achmad Rofiqi, Marketing Head of PT Sokonindo Automobile mengatakan, ajang KTT G20 akan menjadikan pembuktian kepada dunia bahwa industri otomotif Indonesia saat ini tidak bisa dianggap sebelah mata.
“Untuk itu, kami akan menunjukkan bahwa produk Indonesia, yaitu DFSK Gelora E Minibus dan Blind Van ini sangat bisa diandalkan sebagai kendaraan operasional untuk membantu kelancaran mobilitas para peserta KTT G20 sebagai kendaraan shuttle ataupun mendukung kelancaran logistik selama acara berlangsung,” kata Rofiqi.
Berbicara kendaraan listrik, DFSK Gelora E ini merupakan produk DFSK yang telah 100% ditenagai oleh baterai dan menjadi kendaraan komersial listrik pertama di Indonesia. Hadir dengan kapsaitas 7 penumpang, DFSK Gelora E Minibus sangat cocok untuk digunakan sebagai kendaraan angkutan shuttle di lingkungan KTT G20 dan tentunya nyaman dan ramah lingkungan.
Sementara DFSK Gelora E Blind Van yang didukung dengan panjang kabin mencapai 2,63m (luas 4,8 meter cubic) ini bisa diandalkan untuk meningkatkan kapasitas kargo dan cocok untuk kebutuhan logistik, mengantarkan berbagai jenis barang yang dibutuhkan selama penyelenggaraan KTT G20.
Berbicara keunggulan lainnya, DFSK Gelora E juga didukung pengisian daya cepat (fast charging) dengan kapasitas 20-80 persen dalam waktu 80 menit, DFSK Gelora E mampu dikendarai dengan jarak tempuh hingga 300km. Bahkan, baterai DFSK Gelora E juga bisa dicas di rumah dengan sistem pengisian normal, yang memiliki rata-rata daya 220V 16A.
Selain mengusung konsep kendaraan yang ramah lingkungan, Rofiqi juga menjelaskan bahwa DFSK Gelora E ini ditunjang dengan efisiensi energi yang tinggi dan mampu mengurangi biaya operasional yang ditimbulkan oleh penggunaan kendaraan.
“Jadi, dengan DFSK Gelora E, kita cukup membutuhkan biaya energi sebesar Rp 200 per kilometer, atau setara dengan 1/3 dari biaya operasional kendaraan komersial konvensional,” pungkas Rofiqi.
Sekedar informasi, untuk mendukung KTT G20, beberapa waktu lalu pada 25 Maret 2022 PLN meluncurkan program SPKLU Ultra Fast Charging di beberapa titik di Bali yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
KOMENTAR (0)