Pandemi Covid-19 yang belum juga selesai dan terus diperpanjangnya masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat seluruh agenda balap di Indonesia diundur, termasuk gelaran Indonesia Sentul Series Of Motorsport (ISSOM) yang biasanya diselenggarakan di Sirkuit International Sentul, Bogor, Jawa Barat. Hal tersebut membuat para pebalap merasa bosan, karena biasanya secara rutin turun untuk balapan, kini harus menunggu hingga waktu yang belum ditentukan.
Untuk menghilangkan rasa bosan tersebut, banyak pebalap yang melakukan kagiatan lain, mulai dari racing simulator hingga bersepeda di Sirkuit International Sentul bersama teman-teman komunitasnya . Seperti yang dilakukan oleh Tommy Hadi dari Gazpol Racing Team dan juga Arie Aumos yang tergabung dengan NECI Motorpsort.
Tergabung dengan Tanjung Mas Brompton Club, Tommy Hadi mengatakan, dikarenakan masa PPKM, saat ini event balap di Indonesia memang sedang ditunda dan jika tidak ada halangan mungkin balap ISSOM baru akan digelar lagi pada bulan depan. Nah, untuk menghilangkan rasa bosan, maka untuk saat ini saya bersama teman-teman dari Tanjung Mas Brompton Club mengadakan Gowes Bareng di Sentul.
“Sebenarnya kita juga sudah sangat ingin balapan, namun karena kondisi belum di izinkan, ya akhirnya ngegowes dulu. Tapi jangan salah, bersepeda di Sirkuit Sentul ini sangat berat. Karena selama ini kita kan selalu mengendarai mobil, jadi tidak merasakan bahwa sebenarnya sirkuit ini memiliki tanjakan, begitu naik sepeda, ternyata sangat melelahkan. Namun ini tidak mengapa, karena juga demi kesehatan kita semua,” kata Tommy.
Sementara Arie Aumos mengungkapkan bahwa bersepeda di Sirkuit Sentul ini menjadi hal baru bagi saya. Dan memang sangat menguras tenaga, namun setidaknya juga bisa menjaga stamina agar disaat balapan sudah mulai lagi, kita sudah siap. “Sangat senang, apalagi bisa ngegowes Brompton ini hingga kecepatan 30-40kpj,” ungkap Arie.
Sedangkan Marsda TNI (Purn) Prayiotno Ramelan, Pembina Tanjung Mas Brompton Club menjelaskan bahwasannya ini merupakan klub yang anggotanya terdiri dari masyarakat yang tinggal di komplek Tanjung Mas, Lenteng Agung, Jakarta Selatan yang baru saja dibentuk tujuh bulan lalu.
“Ini bukanlah sebuah klub sepeda yang besar. Hanya merupakan sebuah komunitas bagi warga komplek Tanjung Mas dan kebetulan banyak yang memiliki sepeda Brompton. Jadi dengan dibentuknya klub ini setidaknya untuk tetap bisa menjaga keakraban dan kerukunan antar warga,” jelas Prayitno.
Ditambahkan oleh Prayitno bahwa kegiatan bersepeda ini sangat positif, karena dimasa pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini kita butuh menjaga imunitas agar meminimalisir terjangkit virus mematikan tersebut. Dan menjaga imunitas itu juga tidak hanya berjemur matahari, namun kita juga harus olahraga, merasa gembira. Jadi dengan adanya klub ini setidaknya kebutuhan akan imunitas kita bisa terpenuhi,” tambah Prayitno.
Disinggung rasanya bersepeda, pria yang pernah bertugas di Angkatan Udara Republik Indonesia tersebut mengungkapkan bahwa ini merupakan sebuah pengalaman yang menyenangkan. Sirkuit ini biasanya digunakan untuk ajang balap motor atau mobil, tapi kita berkeliling dengan mengendarai sepeda. Dan disini kita bisa gowes dengan kecepatan maksimal. Dimana biasanya hanya dengan kecepatan 17 km/jam, kali ini kita bisa gowes hingga kecepatan 30 bahkan 35 km/jam.
“Suatu kesenangan tersendiri, karena selain bersepeda untuk kesehatan, disini kita juga bisa berkumpul bersama teman-teman. Yang pasti bersepeda di Sirkuit Sentul ini menjadi pengalaman baru bagi saya pribad,” tutup Prayitno.
KOMENTAR (0)