Menghadapi tahun 2019, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sebagai distributor resmi truk dan bus Mitsubishi Fuso di Indonesia meyakini dapat mencapai target 55.000 unit penjualan. Hal tersebut berarti mencapai penguasaan pasar hingga 45%.
Hal tersebut ditegaskan oleh Atsushi Kutira Presdir PT KTB, saat Media Gathering di Ocha Bella, Jakarta, 11 Maret. “Target ini terbilang besar berbanding tahun lalu. Kami yakin berkat adanya Fuso Fighter memberikan kontribusi lebih baik.”
Adapun Fuso Fighter punya sembilan varian yang memungkinkan konsumen yang dijangkau lebih besar. Dihadirkannya pilihan ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedianya 7 varian yang sudah dipersiapkan menyusul menjadi pilihan baru konsumen.
Bedasar pada tahun 2018, Mitsubishi Fuso memimpin pasar dengan perolehan market share sebesar 43,9% dengan penjualan mencapai 51.132 unit. Diyakini alami peningkatan penjualan 20,8% berbanding tahun 2017 .
Bila di detail, Colt Diesel di segmen light duty truck (LDT) masih menjadi kontributor terbesar dengan 45.257 unit serta market share absolut 58,1%. Sementara pertumbuhan Fuso di segmen Medium Duty Truck (MDT) meningkat signifikan hingga 41,8% dengan 5.811 unit. Sisanya 64 hnit disumbang oleh Tractor Head di segmen heavy duty truck 64 unit.
Target KTB 2019 yang mencapai terdiri dari 47.000 unit LDT dan 7.000 unit untuk MDT dan HDT. Pertumbuhan tersebut diharapkan dari industri CPO (Crude Palm Oil), batubara dan infrastruktur serta logistik.
Tingginya populasi truk Mitsubishi Fuso di jalan, otomatis layanan purna jual juga meningkat. Didukung oleh 230 diler resmi, 15 truck center, 19 parts Depo, 107 Mobile Workshop, 5.100 part shop serta lebih dari 1.500 tim yang tersebar di seluruh diler.
Executive Marketing Director KTB, Duljatmono mengungkapkan tantangan terberat datang dari kompetitor selama 48 tahun pasti berusaha keras mengambil porsi yg sudah diraih Fuso baik di MDT atau LDT.
“Sehingga kami harus melakukan persiapan menjaga share kita dari sisi produk atau layanan (penjualan dan aftresales service). Kalau kondisi ekonomi dan regulasi akan sama dihadapi kompetitor, setidaknya dengan peningkatan layanan yang terbaik kepada konsumen Fuso,” ujar Duljatmono. [Kusnadi]
KOMENTAR (0)