Masyarakat Masih Khawatir Pakai Kendaraan Listrik, ini Kata Populix

Masyarakat Masih Khawatir Pakai Kendaraan Listrik, ini Kata Populix

Meskipun secara perlahan pengguna kendaraan listrik di Indonesia terus meningkat, namun masih banyak kekhawatiran yang menghinggapi akan penggunaan kendaraan listrik tersebut, seperti sisa baterai selama perjalanan (65 persen), kapasitas jarak tempuh terbatas (61 persen), dan tidak semua bengkel menerima perbaikan meskipun kerusakannya non-listrik (49 persen).

Selain itu, keterbatasan infrastruktur atau fasilitas charging (43 persen) dan lokasi stasiun pengisian daya yang masih sedikit dan cenderung jauh (42 persen) juga menjadi tantangan yang dihadapi konsumen dalam menggunakan kendaraan listrik.

Masyarakat Masih Khawatir Pakai Kendaraan Listrik, ini Kata Populix

Sementara itu, dalam kategori sepeda listrik, tujuan utama penggunaan termasuk belanja kebutuhan sehari-hari (79%), antar-jemput teman atau keluarga (62%), mengunjungi teman atau keluarga (58%), mengirim barang (23%), dan bekerja (13%).

Konsumen memiliki ekspektasi harga sepeda listrik rata-rata sebesar Rp 4.700.000 dengan jarak tempuh 12,32 KM untuk memenuhi kebutuhan mobilitas mereka. Sepeda listrik yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Uwinfly (32%), Exotic (22%), dan Polygon (12%).

Masyarakat Masih Khawatir Pakai Kendaraan Listrik, ini Kata Populix

Hal tersebut diungkapkan oleh Timothy Astandu, CEO & Co-Founder Populix di Jakarta saat memaparkan hasil riset terbarunya yang bertajukElectric Vehicle Dynamics: Unveiling Consumer Perspectives and Market Insights’.

Laporan ‘Electric Vehicle Dynamics: Unveiling Consumer Perspectives and Market Insights’ ini sendiri merupakan salah satu laporan premium Populix yang dirancang secara khusus untuk membantu bisnis mendapatkan wawasan mendalam tentang tren industri dan preferensi konsumen.

Masyarakat Masih Khawatir Pakai Kendaraan Listrik, ini Kata Populix

Timothy mengatakan, seiring dengan berkembangnya pasar kendaraan listrik di Indonesia, kolaborasi antara regulator dan produsen EV menjadi semakin krusial untuk mengatasi tantangan yang mendasar seperti aksesibilitas, jarak tempuh, biaya, hingga ketersediaan infrastruktur pengisian daya yang menghambat integrasi kendaraan listrik bagi mobilitas konsumen sehari-hari.

“Dengan memahami tantangan dan preferensi konsumen, sinergi ini menjadi kunci untuk mendorong adopsi EV secara lebih luas, serta meningkatkan pertumbuhan industri kendaraan listrik di Indonesia,” kata Timothy.

Masyarakat Masih Khawatir Pakai Kendaraan Listrik, ini Kata Populix

Sementara Harris, S.T, M.T, Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian KEBTKE, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM mengungkapkan bahwa kekhawatiran masyarakat untuk memakai kendaraan listrik saat ini memang masih ada. Namun menggunakan kendaraan listrik memiliki keunggulan utama, yakni pengguna tak perlu merogoh kocek untuk membeli BBM (Bahan Bakar Minyak).

“Sebelumnya saya pakai mobil ber-cc besar, biaya bensin mahal. Dengan kendaraan listrik, saya pakai kemudian di-charge di kantor, bisa full lagi. Apalagi sekarang ini infrastruktur pengisian daya juga mulai banyak,” ungkap Harris.

Masyarakat Masih Khawatir Pakai Kendaraan Listrik, ini Kata Populix

Dalam kesempatan yang sama, Indah Tanip, VP of Research Populix menjelaskan bahwa saat ini pembelian kendaraan listrik masih didorong kuat oleh program-program promosi. Seperti diskon khusus dari produsen seperti potongan harga atau cashback (65%), garansi baterai atau unit (65%), subsidi pemerintah dalam bentuk diskon atau insentif langsung (57%), serta penawaran paket spesial selama periode tertentu (43%).

Menurut survei Populix, Mayoritas responden mencari informasi seputar kendaraan listrik dari media sosial dan channel online (89%) serta aset-aset BTL (80%). Adapun lima sumber media sosial dan channel online yang paling banyak digunakan meliputi iklan YouTube (39%), media sosial resmi brand (38%), website resmi brand (35%), iklan Instagram (22%), dan review di forum online (20%).

Masyarakat Masih Khawatir Pakai Kendaraan Listrik, ini Kata Populix

Sementara itu, untuk kategori BTL (Below the Line), 53% responden menyebut rekomendasi teman dan keluarga sebagai sumber informasi terpercaya, diikuti oleh pameran otomotif di mall (41%) dan event otomotif seperti GIIAS atau IIMS (27%).

Di sisi lain, selain media sosial dan channel online, aset-aset BTL, responden juga mencari informasi seputar kendaraan listrik dari aset-aset ATL (Above the Line), khususnya publikasi atau website otomotif sebagaimana dipercaya oleh 20% responden, dan poster di jalanan atau iklan billboard yang menjadi sumber informasi 17% responden.

KOMENTAR (0)