Baru enam bulan bersentuhan dengan VW, Alex J Mariat langsung tergila-gila dan menjadi kolektor!
Ir Alexander Mariat Mawan, SE, atau lebih dikenal sebagai Alex J Mariat, adalah seorang musisi, seniman, sekaligus pengusaha yang sangat mencintai Indonesia dan gandrung pada Volkwagen. Ironisnya, justru istrinyalah yang pertama kali mengenalkannya pada gerobak Jerman ini.
Sekitar lima tahun silam, ia berkisah, “Istri saya pernah minta dibelikan VW. Tapi, saya hanya berucap, buat apa beli mobil tua yang pastinya akan banyak mengalami kendala? Namun, enam bulan yang lalu, entah kenapa, saya kok ingin punya VW. Kebetulan saya memiliki kerabat yang bergabung dengan pengurus VW di wilayah Jawa Timur.”
Alhasil, kakak dari penyanyi Katon Bagaskara dan Nugie ini dikenalkan pada Edi Krupal, seorang kolektor di Bekasi. “Saya beli VW dia yang lagi ngejogrog. Tidak lama kemudian, saya mengikuti trip ke Magelang dengan VW Kodok pinjaman. Saya kendarai sendiri bersama istri. Sesampainya di Magelang, saya melihat banyak VW yang bagus-bagus. Dari situlah saya mulai menyukai komunitas ini,” kata Alex, saat berbincang dengan otoblitzclassic, Sabtu (11/4) silam.
Saking sukanya, tak tanggung-tanggung, hanya dalam waktu 3.5 bulan, Alex sudah memiliki 6 Volkwagen, masing-masing: 4 unit Beetle, 1 unit Kombi, dan 1 unit Safari, yang seluruhnya masih orisinal dari interior sampai eksterior.
“Semakin ke sini, saya semakin happy. Apalagi komunitas VW di sini sangat inspiratif. Sejak punya VW pertama, saya langsung bergabung dengan mereka. Sampai-sampai saya pun menciptakan lagu VW Indonesia,” katanya.
Sebelum bergabung dengan komunitas VW, Alex sebenarnya sudah menjadi anggota komunitas Vespa, sepeda onthel, bahkan menembak. Ia mengaku, “Saya memang suka masuk komunitas positif, yang bisa memberi nilai tambah buat saya pribadi. Syukur-syukur bisa buat generasi mendatang.”
Komunitas Volkwagen di tanah air, menurutnya, sangat luar biasa. “Di sana kita bisa melihat figur Pak Soeyono, yang meskipun sudah sepuh, tapi tetap punya idealisme dan wawasan ke depan. Dan, saya pun berharap, Volkwagen Indonesia bisa menjadi barometer komunitas untuk hal-hal positif yang berguna bagi kita semua.”
Pemilik perusahaan PT Mitra Muda Berdikari ini juga bermimpi, suatu saat bangsa Indonesia akan benar-benar memiliki mobil produksi sendiri. Pasalnya, “Sebaik-baiknya produk orang, tetap saja bukan produk kita. Jadi, apa yang akan kita banggakan? VW itu produk Jerman. Lha, produk kita mana? Apa sih susahnya membuat mobil? Sebenarnya yang susah itu kebijakan Pemerintah, yang akhirnya mem-preasure ide-ide yang bisa membanggakan Indonesia.”
Apalagi, masih menurut Alex, “Bangsa Indonesia sangat kaya. Segala material untuk membuat mobil, kita punya. Dari bijih besi, aluminium, sampai semua bahan yang terkandung dalam sebuah mobil. Tapi, kita tidak care. Ini bangsa yang tidak peduli dengan kekayaannya sendiri, dan tidak mau mengeksplor kekayaan tersebut.”
Kalaupun nantinya Indonesia bisa memiliki mobil buatan sendiri, Alex berharap, “Mobil tersebut mengandung nilai seni dan bisa mendunia, seperti VW.”
Toh begitu, pria yang bercita-cita bisa keliling Indonesia mengendarai VW ini memastikan tetap bangga menjadi orang Indonesia, bahkan sangat cinta Indonesia dengan segala kesulitannya.
Dengan bersemangat, ia bilang, “Mungkin sampai mati, saya akan selalu mengajak teman-teman atau siapa pun untuk bisa menghasilkan karya asli Indonesia yang memang dibutuhkan seluruh masyarakat.”
KOMENTAR (0)