Selama bertahun-tahun, serat karbon menjadi pilihan utama pabrikan otomotif, rumah modifikasi yang mencari material kokoh, ringan namun kuat saat menciptakan kendaraan dengan performa tinggi. Masalahnya, biaya produksi serat karbon relatif mahal sehingga hanya para pemilik dompet tebal yang mampu memilikinya. Disebut mahal karena pengolahan serat karbon butuh waktu lama dan banyak energi, seperti proses produksi dengan temperatur yang berkisar 1.000-3.000o Celsius. Selain itu produk serat karbon yang sudah jadi dan ternyata salah buat, tidak bisa didaurulang kembali menjadi bahan dasar alias harus dibuang.
Untunglah kini ada solusi yang ditawarkan oleh perusahaan asal Swiss, Bcomp. Kemajuan teknologi industri kimia memungkinkan Bcomp mengembangkan flax, bahan baku linen, menjadi Amplitex yang saat ini mulai banyak digunakan oleh berbagai kalangan untuk menggantikan serat karbon. Secara umum, Amplitex adalah paduan serat flax dengan epoxy resin untuk menghasilkan material yang ultra-rigid. Serupa serat karbon, material Amplitex bisa diolah melalui berbagai cara untuk menghasilkan aneka bentuk dengan beragam ketebalan sesuai kebutuhan.
Menurut klaim Bcomp, flax sebagai bahan pembuat Amplitex mempunyai kemampuan menyerap emisi CO2 dan harganya lebih murah 30% daripada serat karbon serta sama kokoh plus sama ringan. Tidak heran kalau Amplitex sudah digunakan secara meluas pada Porsche Cayman 718 GT4 CS MR (full Amplitex body kit) dan McLaren F1 (kursi). Polestar juga sudah meminta Bcomp untuk membuat desain interior bagi mobil konsep Precept yang mulai diproduksi tahun 2021.
KOMENTAR (0)