Dikagumi Dunia, Tapi Ditolak Samsat (Etape 4)

Foto Countach yang sedang ditarik ke luar dari basement, ternyata menjadi berita utama berbagai media di seluruh dunia. Namun, kantor Samsat lokal justru punya penilaian berbeda. Replika masterpiece milik Imhoff tidak bisa didaftarkan sebagai satu unit utuh, lantaran khawatir mobil ini tidak akan lulus uji keselamatan.

Dikagumi Dunia, Tapi Ditolak Samsat  (Etape 4)

Menjelang tahap akhir, Imhoff memanggil sahabatnya, Dale, untuk membantu membuat billet custom, yang nantinya akan menjadi poros velg dan ban baru. Mengingat waktu luang keduanya yang hanya tersedia di luar jam kerja, maka duo ini menghabiskan empat malam minggu dengan hal yang sangat bermanfaat sembari bekerja: Main golf, minum bir, dan diskusi soal mobil selama sekitar 10 jam!           

Masing-masing billet selanjutnya dipasangkan dengan bagian velg BBS, dengan setelan offset ekstrem sesuai keinginan Imhoff. Berikutnya, dengan sangat cermat, ia mencari ban Hoosier berukuran pas, yang kemudian melapisi tiap lengkung velg dengan sempurna.

Dikagumi Dunia, Tapi Ditolak Samsat  (Etape 4)

Selesai sudah. Imhoff pun membereskan semua perkakasnya cuma beberapa hari sebelum ulang tahunnya ke-50.           

“Saya punya gol dan target waktu, tapi ternyata meleset,” katanya sambil tersenyum. “Saya membayangkan proyek ini akan selesai pada ulang tahun saya ke-40. Ketika saat itu tiba, pekerjaan saya justru masih jauh dari kata usai. Ini karena saya memutuskan tidak akan kompromi soal kualitas. Alhasil, sebagai selingan, saya sempat memutuskan untuk ambil cuti dan merestorasi sepeda motor, kemudian membesutnya selama setahun penuh tanpa sekalipun berpaling ke mobil. Saya punya kehidupan pribadi, dua anak, dan butuh cuti setahun lagi untuk meluangkan waktu bersama mereka.”           

Dikagumi Dunia, Tapi Ditolak Samsat  (Etape 4)

Kendati baut terakhir sudah terpasang, namun rasa frustrasi masih melanda emosi Imhoff. Genangan air yang kembali naik, membuatnya khawatir bahwa sesuatu akan terjadi ketika ia membuka pintu basement-nya.

Akhirnya, mobil yang telah rampung tersebut harus rela menunggu 12 bulan lagi sebelum kemunculannya pertama kali. Imhoff pun menghabiskan waktu dengan mengecat ulang garasi sebagai persiapan menyambut penghuni barunya.           

Dikagumi Dunia, Tapi Ditolak Samsat  (Etape 4)

Masa menunggu yang panjang, ternyata tetap tidak mampu memadamkan rasa grogi Imhoff ketika Countach akhirnya muncul di depan publik. Imhoff memang tidak menyiapkan perayaan apa pun, selain mengundang beberapa tetangga untuk menyaksikan. Meski begitu, foto Countach yang sedang ditarik ke luar dari basement ternyata menjadi berita utama berbagai media di seluruh dunia! Isi beritanya kebanyakan berkutat tentang keterkejutan, kesangsian, dan ketakjuban publik atas mobil karya Imhoff.     

Di saat dunia masih ramai memperdebatkan apakah foto tersebut hoax atau tidak, Imhoff justru mempunyai kesempatan untuk mengetes jalan mobil tersebut di lingkungannya. Imhoff memang tipe orang yang tak lekas puas. Ia segera memeriksa jika ada masalah sekecil apa pun pada mobil rancangannya.           

Dikagumi Dunia, Tapi Ditolak Samsat  (Etape 4)

“Ketika saya kecil, Ayah pasti akan bilang, lebih baik saya melupakannya jika saya tidak benar mengerjakannya,” ujarnya. “Ia adalah seorang perfeskionis dan sangat keras kepala. Karakter itu menurun ke saya, yang tidak dapat menolerir segala bentuk kesalahan dalam pekerjaan saya.”           

Sayangnya, kantor Samsat lokal justru mempunyai penilaian berbeda dengan Imhoff. Replika masterpiece-nya tidak boleh didaftarkan sebagai satu unit utuh, lantaran khawatir mobil ini tidak akan lulus uji keselamatan.

Dikagumi Dunia, Tapi Ditolak Samsat  (Etape 4)

Jadilah Imhoff mendaftarkan mobilnya sebagai satu kit agar dapat berjalan dengan legal. Tapi, tetap saja Samsat, dengan berbagai alasan, menolaknya.

“Mereka tidak mau bilang. Tapi, saya yakin, pada dasarnya mereka berpikir bahwa ini adalah mobil curian – terutama lantaran logo dan pelat yang dibangun – dan saya ingin mendaftarkannya sebagai kit car,” timpalnya.

Dikagumi Dunia, Tapi Ditolak Samsat  (Etape 4)

Jalan keluarnya, walaupun tanpa bon, mereka meminta Imhoff menyerahkan US$ 750 sebagai deposit bilamana sekonyong-konyong dalam kurun waktu lima tahun ada yang dapat membuktikan bahwa ternyata itu adalah mobil curian. “Alhasil, saya membayar total US$ 1.000 untuk deposit plus surat izin, walaupun di bulan April tersebut saya sedang menganggur. Saya tidak ingin panjang-lebar, karena saya tahu ini bukan mobil curian,” kisahnya.           

Problematika administrasi tidak menghentikan langkah Imhoff untuk membesutnya. Ia rajin menyambangi pertemuan rutin di klub mobil klasik lokal, hingga dapat sedikit kesempatan untuk membejek pedal gas lebih dalam dan membiarkan lengkingan mesin V8 menyeruak bebas.

Dikagumi Dunia, Tapi Ditolak Samsat  (Etape 4)

Imhoff mengakui, mobil ini masih punya beberapa kekurangan. Maka, ia sering mengutak-atik karburator, demi membuat Countach-nya dapat berlari lebih kencang. Bahkan, saat ini, ia sedang dalam proses membuat bagian dalam spakbor berbahan serat karbon untuk mencegah pasir dan kerikil masuk ke kap mesin. Bedanya, kini ia sudah tidak lagi berpikir soal biaya.           

Dikagumi Dunia, Tapi Ditolak Samsat  (Etape 4)  “Ada saat dimana saya menyimpan semua bon dan mendokumentasikan semua hal, karena saya mungkin akan mengulang proyek seperti ini lagi,” katanya. “Tapi, di lain waktu, saya juga berpikir, bahwa ini adalah untuk terakhir kalinya. Akhirnya, saya memilih untuk membuang semua bon, dan mulai melupakan berapa banyak waktu, uang, dan tenaga yang saya habiskan untuk membuatnya.”

Imhoff juga pernah kedatangan petugas asuransi yang melakukan taksiran harga agar ia dapat mengikuti preminya. “Tapi, uang bukan segalanya untuk saya. Jadi, hal itu bukan masalah. Menjualnya sama dengan menjual setengah jiwa dan badan saya. Lagipula, bagaimana Anda bisa menaksir nilai mobil seperti ini dengan uang?” katanya.           

Dikagumi Dunia, Tapi Ditolak Samsat  (Etape 4)

Di akhir maraton, Imhoff bukan saja mewujudkan impiannya menjadi kenyataan. Countach miliknya hadir persis seperti yang ia inginkan.

Ia memulainya dengan bermimpi dan bekerja tanpa kompromi demi kualitas terbaik. Inilah yang membuat mobilnya lebih berharga ketimbang memiliki Countach asli. Tidak banyak penggila mobil yang dapat mengatakan hal yang sama seperti Imhoff. (Finished)

Dikagumi Dunia, Tapi Ditolak Samsat  (Etape 4)

TAGS

KOMENTAR (0)