Baru-baru ini, nasib baik menghampiri fotografer asal Italia, Piotr Degler Jablonski, yang mendapatkan kesempatan untuk mengambil gambar dari mobil pemecah banyak rekor dunia, Fiat Abarth Monoposto 1960, yang tersimpan dalam sebuah gudang selama bertahun-tahun.
Kisah Fiat-Abarth Monoposto ini berawal pada tahun 1960, dimana pada edisi ke-42 ajang Turin Motor Show, coachbuilder Pininfarina datang dengan ‘demam’ mobil aerodinamis pada modelnya.
Di ajang itu, selain menampilkan Pininfarina X yang berbentuk unik dengan koefisien drag 0.20, coachbuilder asal Italia ini juga memboyong sebuah mobil berdesain aneh ‘Monoposto’, yang dibangun atas nama Fiat-Abarth. Mobil ini sangat ramping, sampai-sampai mungkin ‘tak bisa terdeteksi oleh radar Perang Dingin’.
Setelah bekerjasama dengan Bertone pada tahun 1956, setahun berikutnya Fiat-Abarth kemudian beralih pada Pininfarina untuk merancang dua mobil baru mereka, yang menggunakan sistem wind tunnel yang ada di Turin Polytechnic.
Menggunakan mesin khusus berkapasitas kecil, di tahun 1960 akhirnya hadir Fiat-Abarth 1000 Monoposto. Berbekal mesin empat silinder berkapasitas 1.000 cc, Monoposto mampu menghasilkan daya sebesar 105 hp pada 8.000 rpm. Tenaga disalurkan pada penggerak roda belakang melalui gearboks empat percepatan.
Walaupun tampaknya konfigurasi ini sangat sederhana, namun dengan tinggi hanya 1.2 meter, lebar 1.55 meter dan panjang 4.56 meter, Monoposto mampu menembus udara se-efektif mungkin. Karenanya, rekor yang dihasilkannya pun sangat spektakuler: Monoposto sanggup melaju hingga jarak 10.000 km dengan kecepatan rata-rata 118.7 mph (191.3 km/jam), dan berjalan selama 72 jam non stop dengan kecepatan rata-rata 116 mph atau 186.6 km/jam!
Selain itu, Fiat-Abarth 1000 Monoposto juga telah memecahkan rekor 12 jam non-stop dengan kecepatan rata-rata 203.6 km/jam; 2.000 mil dengan rata-rata 201.1 km/jam; 24 jam dengan kecepatan 198.7 km/jam; hingga 5.000 mil dengan kecepatan rata-rata 192.8 km/jam. **MS
KOMENTAR (0)