Norman Dewis sudah memperlihatkan bakat alami sebagai test driver saat berusia 16 tahun. Jaguar kemudian mempekerjakannya sepanjang tahun 1952-1985. Dan, seperti yang diharapkan, selama kurun waktu itu pula ia berhasil mengumpulkan berbagai prestasi fantastis.
Jika Anda memang peminat sejati sejarah otomotif dunia, terutama mobil-mobil sport balap Eropa era ’50 dan 60-an, pasti Anda bersedia melakukan apa pun agar bisa menyisihkan 38 menit sekadar untuk menonton wawancara dengan Norman Dewis, mantan test driver Jaguar yang kondang itu.
Dewis dipercaya mengembangkan kendaraan Inggris tersebut sepanjang tahun 1952-1985. Dan, seperti yang diharapkan, selama waktu itu ia berhasil mengumpulkan beberapa cerita fantastis.
Dari awal, Dewis sudah memperlihatkan bakat alami sebagai test driver. Bahkan instrukturnya memberi kesempatan pertama kali untuk mengevaluasi Jaguar saat Dewis berusia 16 tahun.
Karir Dewis memang berakhir di Jaguar, tapi dari sana pulalah pada awalnya ia berangkat.
Dewis-lah yang berperan penting dalam mengembangkan rem cakram, baik untuk versi balap maupun non-balap; memecahkan beberapa rekor kecepatan tertinggi; dan membantu membawa E-Type mendunia. Dewis bahkan “menciptakan” perjalanan overnight yang sangat terkenal dengan mengendarai XKE convertible dari Inggris untuk dipamerkan di Geneva Motor Show.
Dewis juga menjadi orang pertama dari paddock Jaguar yang mengabarkan terjadinya kecelakaan tragis dalam 24 Hours of Le Mans tahun 1955 yang merenggut puluhan nyawa penonton.
Kisah-kisah seperti itu biasanya hanya bisa kita baca atau lihat di film-film hitam-putih. Tapi, saat mendengar langsung dari Dewis, serasa benar-benar membawa sejarah hidup kembali.
KOMENTAR (0)