“Siapa yang mau naik Mustang jika bisa menjinakkan Tiger?” Begitu mungkin pemikiran seorang Sales Manager dari Rootes American Motors yang memulai konsep Sunbeam Tiger pada tahun 1960 ini.
Sayangnya, hanya mereka yang benar-benar memiliki passion pada mobil kecil namun bertenaga besar saja yang mengerti ‘kekuatan’ Sunbeam Tiger ini.
Karenanya, Sunbeam Tiger memang tak pernah merasakan penjualan dalam skala besar seperti Ford Mustang, walau didukung mesin yang sama yaitu mesin V8 Ford berkapasitas 4.7-liter.
Terinspirasi dari kesuksesan Shelby Cobra, awalnya Sales Manager Rootes Group untuk Amerika Serikat, Ian Garrad, mengirimkan dua unit Alpine Series II pada Carroll Shelby dan Ken Milles –mantan karyawan Shelby yang juga seorang pembalap.
Keduanya kemudian menyematkan beberapa fitur serta mesin V8 pada mobil kecil berkapasitas dua penumpang yang memiliki panjang kurang dari 4 meter dan lebar sekitar 1,5 meter ini. Prototipe kedua mobil ini kemudian dikirim ke Inggris, dimana bos Sunbeam Lord Rootes pun sangat menyukainya.
Lord Rootes kemudian memberi pesanan pada Jensen Motors yang berada di Bromwich, untuk memproduksi mobil kecil bertenaga ‘gahar’ ini. Antara tahun 1964 hingga 1967, sebanyak 7.100 unit Sunbeam Tiger pun meluncur dari lini produksi.
Versi V8 berotot dari Alpine ini, meski terlihat ‘kurang sangar’ dari luar, namun menyimpan ‘kejutan’ pada mesinnya. Apakah itu versi mesin V8 berkapasitas 4.3-liter berkekuatan 166 HP ataupun versi 4.7-liter berkekuatan 200 HP, Sunbeam Tiger akan menyenangkan bagi para penggemar mobil gesit yang mampu melesat cepat. **MS
KOMENTAR (0)