Kenaikan harga BBM – atau, istilah resmi Pemerintah: “Pengalihan subsidi BBM dari sektor konsumtif ke sektor produktif” – yang terjadi pekan lalu, juga disikapi beragam oleh beberapa petinggi klub mobil di Indonesia. Ada yang pro, dan (tentu saja) ada yang kontra.
Pertanyaan paling mendasar adalah: Sejauh manakah perubahan harga BBM itu akan mempengaruhi kegiatan klub mereka di masa mendatang?
Berikut komentar mereka:
Rudy Rozaldi, Ketua Mercedes-Benz Tiger Club Indonesia
“Kenaikan BBM jelas sangat berpengaruh terhadap kegiatan klub, terutama menjelang digelarnya Jambore Nasional Mercedes-Benz Indonesia 2014, yang akan di selenggarakan di Solo, tanggal 5-7 Desember 2014.
“Bahkan, saya rasa, kenaikan BBM ini akan mengurangi jumlah member Mercedes-Benz yang hadir dalam Jambore Nasional nanti.
“Dampak serupa juga bakal terasa dalam touring MTC ke Sulawesi, yang rencananya dilaksanakan tahun depan, terutama dalam hal pembiayaan. Jadi, kami harus lebih giat lagi untuk mencari sponsor.”
Dian Hadi, Holden Indonesia
“Kenaikan BBM yang mencapai Rp 2.000 mungkin tidak terlalu berpengaruh buat kami, karena Holden merupakan mobil-hobi yang tidak untuk digunakan setiap hari.
“Tapi, Holden memang boros bahan bakar. Jadi, mungkin bagi sebagian pemiliknya, kenaikan itu tetap berdampak signifikan.
“Yang pasti, kenaikan BBM tidak akan mengubah rencana Holden Indonesia untuk melakukan kegiatan touring tahun depan.”
Dharma Adsasmuda, Pembina Mercedes-Benz Classic Club Indonesia
“Kenaikan harga BBM tidak berpengaruh terhadap kegiatan klub, karena mobil-mobil para member MB Classic Club Indonesia bukanlah kendaraan harian.
“Jadi, pengaruhnya sangat kecil dengan kelangsungan kegiatan klub kami.
“Justru, sebaliknya, klub kami berencana akan mengirimkan empat mobil untuk mengikuti ajang balap Mercy Classic di Sirkuit Sentul pada akhir November ini. Dan, awal Desember depan, kami juga akan turut hadir dalam Jambore Nasional Mercedes-Benz Club Indonesia di Solo.”
Cokordanana, Ketua Harian Mercedes-Benz Jeep Club Indonesia
“Kenaikan BBM tidak mempengaruhi kegiatan klub kami, karena memang dari dulu mobil-mobil member MB Jeep Club Indonesia selalu memakai BBM non-subsidi.”Memang untuk persiapan touring ke Bali, yang akan dilaksanakan pada awal Desember 2014, ada sebagian mobil yang di-towing ke Surabaya, dan untuk ongkos pengirimannya naik 20%. Tapi, itu semua sudah kami antisipasi sebelumnya.
“Jadi, pada intinya, kenaikan BBM tidak berpengaruh terhadap agenda-agenda kegiatan yang akan di laksanakan MB Jeep Club Indonesia.”
KOMENTAR (0)