Bos Besar Toyota Menyatakan Keberatannya Terhadap Revolusi EV

Bos Besar Toyota Menyatakan Keberatannya Terhadap Revolusi EV

President Toyota Motor Corporation (Toyota) Akio Toyoda melontarkan kritikan pedas terhadap rencana pemerintah Jepang yang akan menghapuskan penjualan kendaraan berbahan bakar fosil (konvensional) pada tahun 2030 mendatang untuk bermigrasi ke kendaraan listrik. Menurutnya, selain menelan biaya yang sangat besar juga berdampak buruk ke lingkungan.

Bos Besar Toyota Menyatakan Keberatannya Terhadap Revolusi EV

Kritikan tajam cucu dari pendiri Toyota itu dilontarkannya saat ia melakukan konferensi pers akihir tahun lalu dan berbicara mewakili Toyota dalam kapasitas sebagai Ketua Asosiasi Produsen Mobil Jepang.

Bos Besar Toyota Menyatakan Keberatannya Terhadap Revolusi EV

Pria kelahiran Nagoya, 64 tahun silam itu  membahas rencana dunia untuk berganti ke mobil listrik secara revolusioner itu tak ubahnya sebuah sensasi yang berlebihan. Ia menyebut para pendukung rencana itu telah gagal paham dan tak mampu mempertimbangkan dengan cermat berapa banyak karbon yang bakal disemburkan oleh pembangkit listrik.

Tak cuma itu, kocek yang harus dirogoh pemerintah pun juga sangat dalam. Jepang pun bakal kehabisan sumber listrik ketika musim panas tiba, karena banyak daya listrik yang tersedot oleh kendaraan. Walhasil, untuk mendukung pemenuhan kebutuhan listrik, baik rumah tangga, kantor, sektor usaha, hingga kendaraan listrik, harus dibangun infrastruktur baru penghasil daya dengan dana 14 triliun yen hingga 37 triliun yen.

Bos Besar Toyota Menyatakan Keberatannya Terhadap Revolusi EV

“Ketika para politisi di luar sana berkata, mari kita singkirkan semua mobil yang menggunakan bahan bakar bensin apakah mereka memahami ini?,” tandas Toyoda.

Jika Jepang terlalu terburu-buru melarang mobil bertenaga bensin, lanjut Toyoda, maka bisnis industri mobil yang ada saat ini akan runtuh. Ujungnya, jutaan pekerjaan pun lenyap.

Bos Besar Toyota Menyatakan Keberatannya Terhadap Revolusi EV

Meski begitu, para pendukung kendaraan listrik pun mengatakan bahwa para pemiik kendaraan listrik nantinya dapat mengisi daya baterai kendaraan mereka saat malam hari. Ketika kebutuhan dan penggunaan listrik rendah. Jawaban ini sekaligus menjawab kritikan Toyoda.

Bos Besar Toyota Menyatakan Keberatannya Terhadap Revolusi EV

Lebih dari itu, mereka juga mengatakan jika sejalan dengan perkembangan teknologi, kebutuhan listrik dapat terpenuhi dengan teknologi ramah lingkungan. Salah satunya dari pembangkit listrik tenaga surya.

Bahkan, suara yang menyebut pernyataan putera Daisuke Toyoda itu sebagai caranya menyerang mobil listrik juga tak kalah nyaring. Maklum, saat ini Toyota berupaya untuk mengamankan posisi untuk transisi menuju elektrifikasi penuh.

Bos Besar Toyota Menyatakan Keberatannya Terhadap Revolusi EV

Setidaknya itu terlihat dari pernyataan Toyota baru-baru ini yang menegaskan, akan menjual mobil listrik dengan baterai solid-state pada tahun 2025 nanti. Ini menyusul woro-woro pemerintah negara dari berbagai belahan dunia yang bakal memasyarakatkan mobil listrik dan melarang kendaraan bermesin pembakaran internal.

Artinya, larangan terhadap mobil konvensional sudah tak bisa ditawar, dan Toyoda tahu benar akan hal itu. Jika perusahaannya ingin tetap relevan, maka harus mulai menjual mobil listrik murni pada tahun 2021. Dan sejatinya, Toyota telah memulainya, menjelang akhir tahun 2019 lalu pabrikan raksasa ini telah meluncurkan SUV listrik baterai Lexus UX300e ( meluncur di Cina, Eropa, Indonesia, serta Thailand) dan Toyota C-HR versi listrik di Cina.

 

KOMENTAR (0)