Berbicara mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, terutama di jalan raya tidak bisa dilepaskan dari anak muda. Salah satunya adalah Chandra Kurniawan, seorang pengusaha muda yang juga gemar ‘ngegas’ saat berkendara di jalan raya.
Namun, itu dulu, saat dirinya belum mengenal dunia balap touring. Namun, sejak dirinya terjun di Indonesian Sentul Series of Motorsport (ISSOM), dirinya memutuskan untuk ngebut di jalan raya. Apalagi keikutsertaannya di ISSOM 2020 seri pertama mampu menghasilkan podium.
Saat dihubungi, Chandra mengatakan, balap sudah menjadi hobi dari dulu. Malah bisa dikatakan sebagai bagian dari hidup saya. Dan keikutsertaan saya di ISSOM ini tidak di sengaja. Bahkan tanpa persiapan sama sekali.
“Awalnya hanya ingin merasakan latihan resmi di Sirkuit Sentul, sekaligus mencoba mobil saya yang baru kelar diperbaiki karena beberapa waktu lalu sempat mengalami kecelakaan. Namun, tiba-tiba saya sudah dibuatin Kartu Izin Start (KIS) oleh rekan. Jadi, mau tidak mau akhirnya saya ikut balap juga,” kata Chandra kepada Otoblitz.net, Selasa (1/9).
Chandra mengungkapkan bahwa hal tersebut sebenarnya membuat saya gugup dan bingung. Apalagi setelah dibuatkan KIS, saya juga telah di daftarkan untuk mengikuti balap.
“Sangat gugup menjelang balapan, karena memang sangat kurang persiapan, baik dari segi mobil, fisik, maupun mental saya. Apalagi saat latihan juga sempat mengalami kecelakaan yang membuat sedikit trauma. Namun, karena ini memang hobi, dan saya menjalaninya dengan fun, akhirnya berhasil mendapatkan podium,” ungkap Chandra.
Pria yang juga akrab disapa Charock tersebut juga mengungkapkan, dari ikut balap resmi ini mampu membuka mata saya, bahwa sebenarnya ada sebuah event dan tempat tepat untuk menyalurkan hobi saya yang notabene sangat memacu adrenalin ini.
“Banyak hal positif yang saya dapatkan di ISSOM ini, mulai dari kebersamaan, konsisten di setiap putarannya, mengatur strategi, mengatur racing line, persiapan mobil hingga fisik sebelum balapan. Dan hal-hal tersebut tidak akan kita didapatkan di jalanan,” ungkapnya.
Saat disinggung target dan hasil yang diraihnya pada ISSOM 2020 seri perdana ini, dirinya mengaku tidak memiliki target apapun. Namun tetap akan lebih serius mempersiapkan fisik dan kendaraan tunggangannya untuk balap selanjutnya. Agar bisa mencapai hasil yang maksimal.
“Saya tidak menargetkan apa-apa. Apalagi dari awal saya bangun mobil balap PIKACHU Project ini memang bukan utk mengejar prestasi, melainkan menjalin silaturahmi dengan teman-teman komunitas dan insan otomotif di nusantara. Namun, pada dasarnya dengan ikut balap ini, saya bisa menambah wawasan, pertemanan serta belajar mengatur strategi, konsistensi dan melatih fokus dalam mencapai tujuan,” pangkas pria yang aktif di komunitas M Owners Club Indonesia dan Porsche Club Indonesia ini.
Diakhir perbincangan, Chandra juga mengajak anak-anak muda yang masih melakukan balapan di jalan raya, untuk mencoba turun mengikuti balap resmi di ajang seperti ISSOM ini.
Memulai qualifikasi di posisi buncit, karena kegugupannya dan belum beradaptasi dengan mobil, pada hari balapan jiwa mantan pembalap jalanan ini akhirnya keluar yang membuat Chandra menjalaninya dengan fun dan tanpa beban.
Akhirnya, meski terbilang tanpa persiapan apapun, namun menilik prestasi yang di capai Chandra, kita layak acungkan jempol. Dimana dirinya yang turun menunggangi Brio ‘Pikachu Project’ di kelas Sentul Brio Race class Rookie dan ITCR 1200 class Promotion mampu naik podium tiga dan empat.
KOMENTAR (0)