Dyandra Gabungkan Tiga Pameran Dalam Satu Event

Dyandra Gabungkan Tiga Pameran Dalam Satu Event

Dibatalkan pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2020 yang seharusnya berlangsung pada April 2020, menjadi pukulan telak bagi banyak pelaku otomotif nasional. Bukan hanya dari sisi penyelenggara pameran tersebut (Dyandra Promosindo), namun semua stakeholder terkait, termasuk industri otomotif, dealer, hingga komponen pendukung.

Namun hal ini tak lantas membuat penyelenggara pameran ini kehabisan akal. Meski disinyalir hampir semua pameran yang berada di bawah mereka nyaris batal, namun ide untuk menyelenggarakan pameran tetap berlangsung. Kali ini mereka berkomitmen untuk tetap menyelenggarakan pameran otomotif, dengan konsep menggabungkan empat pameran sekaligus.

Dyandra Gabungkan Tiga Pameran Dalam Satu Event

“Proyek kolaborasi ini kami yakini, jadi solusi baru di era New Normal ketika masyarakat akan lebih selektif dan efektif saat menghadiri sebuah event. Dengan penggabungan beberapa industri yaitu furnitur, otomotif, properti dan musik, bisa membuat cross audience. Sehingga pengunjung benar-benar merasakan manfaat,” klaim Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Hendra Noor Saleh.

Dirinya menambahkan bahwa dalam kemasan hybrid ini bisa menjadi pioner untuk membantu program promosi dan penjualan industri yang tentunya sedang merosot akibat dampak Covid-19. Ia bahkan sangat optimis jika pameran ini akan membawa keuntungan tersendiri bagi audience, meski tetap harus memperhatikan protokol kesehatan penyelenggaraannya.

Dyandra Gabungkan Tiga Pameran Dalam Satu Event

Ya itu adalah risiko yang harus kami jalani dalam penyelenggaraan pameran pada konsisi seperti ini. Setidaknya kami akan menjalani semua hal yang ditetapkan oleh pemerintah. Bahkan ketika pemerintah mengatakan harus menunda jika kondisi belum memungkinkan, ya kami siap melakukan itu, ungkap Hendra.

Sebagai bayangan standardisasi yang harus dijalani oleh pengunjung pameran nantinya, di antaranya adalah pengecekan suhu tubuh, penggunaan masker atau face shield, menerapkan physical distancing dan menyediakan lokasi untuk cuci tangan / hand sanitizer. Selain itu, sebagai organizer, mereka juga akan menerapkan standar peraturan baru yaitu menyiapkan crowd controller dan gangway minimal 3 meter. Mereka juga mewajibkan kontraktor memakai Standard Safety Uniform saat bekerja.

KOMENTAR (0)