Film Catatan Si Boy di era tahun ’80-an memang begitu terkenal. Selain sosok Boy, Emon, Boim atau pun Kendi yang banyak menghiasi adegan-adegan dalam film itu, ada satu sosok lain yang juga dentik dengan film ini, yaitu BMW E30. Ya, mobil pabrikan Jerman ini memang sering digunakan oleh Boy dalam film tersebut, dan siapa sangka di eranya mobil ini sempat menjadi ikon anak muda, yang tampil elegan namun tetap sporty dan gaya.
Penggemar mobil ini di Indonesia sendiri juga cukup banyak. Diantara mereka bahkan ada yang membentuk komunitas, salah satunya adalah E30 Register. Berdiri 30 November 2007, E30 Register telah memiliki anggota yang tersebar di seluruh Indonesia.
“E30 sengaja dibentuk untuk menjadi wadah para penggemar, pecinta serta pemilik mobil BMW E30 untuk bisa saling berbagi informasi,” ujar Y. Agus Susiawanto, Ketua E30 Register.
Di komunitas ini, para anggotanya bisa bebas saling sharing mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan mobil, mulai dari bagaimana cara merawat E30 yang baik, modifikasi, info spare part hingga hal teknis yang berkaitan dengan mesin.
Tak hanya itu, dalam komunitas ini pun setiap anggotanya bisa mengikuti beragam kegiatan yang seru dan positif, sebut saja seperti kegiatan bakti sosial, menggelar berbagai event seperti bursa parts hingga memecahkan rekor dunia dengan parade mobil BMW E30.
“Pada tahun 2012, kita pernah memecahkan rekor dunia dengan mengumpulkan BMW E30 dan parade bersama,” jelas pria yang akrab disapa Jimon ini.
Jimon mengatakan, menggunakan BMW E30 sangatlah menyenangkan. Bodinya ramping namun asyik untuk dimodifikasi. Urusan tenaga, E30 juga mumpuni, terbukti dalam keadaan standar mobil ini sanggup dipacu hingga 192 kmh, dan handling-nya pun cukup stabil.
“Nggak tau ya, kalau bawa E30 ada pride tersendiri aja, walaupun banyak mobil baru di pasaran, E30 masih terlihat keren,” Jimon berseloroh.
Nah, untuk urusan spare part, BMW E30 pun terbilang ‘nggak neko-neko’. Walau bisa dikategorikan mobil lawas, spare part-nya ternyata masih mudah dicari, dan harganya pun relatif terjangkau. “Jika ada yang bilang spare part-nya mahal itu tidak benar, harganya masih terjangkau kok,” pungkas Jimon. **MS
KOMENTAR (0)