Keselamatan berkendara di jalan raya menjadi tanggung jawab bersama. Hal itu lah yang menjadi fokus Astra Daihatsu Motor yang mentransfer ilmu tentang teknik berkendara yang aman di rangkaian event ‘Auto Clinic 2019′ bertajuk Anticipated Driving Program.
Program yang digagas Daihatsu bersama GT Radial telah memasuki batch terakhir atau ketujuh dari total tujuh batch yang disiapkan tahun ini. Sebelumnya, Auto Clinic sudah digelar di area Jakarta, Bandung, Semarang, Bekasi dan Tangerang.
Acara yang digelar di Outlet Astra Daihatsu Cabang Surabaya Waru ini berlangsung seru dan ramai karena peserta yang hadir melebihi kuota yang diberikan panitia. Lebih dari 60 member beserta keluarga dari 17 klub mobil Daihatsu hadir dari wilayah Sidoarjo, Pasuruan, Gresik, Mojokerto, Blitar, Malang, dan Madiun.
Acara ini dibuka oleh Kepala Bengkel sekaligus Koordinator Service Wilayah Jawa Timur PT Astra International Daihatsu Sales Operation, Sapto Pamungkas yang menyampaikan bahwa sebagai car maker, Daihatsu tidak hanya fokus pada produksi dan penjualan mobil, tetapi juga concern pada keselamatan berkendara customernya.
Sapto juga menyampaikan harapannya agar event ini dapat menjadi ajang silaturahmi antara komunitas dan outlet Daihatsu. Selain itu, Sapto juga berharap anggota klub bisa menjadi teladan bagi pengguna jalan yang lain saat berada di jalan raya.
Sementara trainer dalam acara ini adalah Sonny Susmana, praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI). Sonny memberikan banyak tips keselamatan dan juga skill berkendara untuk para peserta dan penyampaian materi yang dengan diselingi humor membuat diskusi menjadi lebih hidup.
Salah satu materi yang menarik adalah saat diungkap fakta tingginya angka kecelakaan yang diakibatkan oleh pecah ban. Pecah ban bisa terjadi jika kondisi ban sudah tidak layak pakai dan kurang angin.
Hal ini diperparah dengan kebiasaan pengendara yang malah menginjak rem saat pecah ban, sehingga mobil susah dikontrol dan berpotensi terguling/terbalik. Menurutnya, saat pecah ban mobil masih bisa dikontrol jika kecepatannya masih dibawah 55km/jam, sehingga peserta juga dihimbau untuk selalu menjaga kecepatan kendaraan sesuai rambu-rambu lalu lintas.
Tidak hanya in-class, praktek judgement ability test juga diadakan dengan menggunakan Astra Daihatsu Sigra. Di sesi ini peserta diajarkan tentang teknik pengereman, melatih fokus berkendara, serta bagaimana mengambil keputusan jika mengalami kondisi yang tidak diinginkan saat berada di jalan raya.
Di akhir acara, Sonny menegaskan bahwa seharusnya pengemudi yang mengendalikan mobil, bukan dikendalikan oleh mobil. Kuncinya adalah dengan mengikuti aturan lalu lintas dan selalu menggunakan akal sehat saat berkendara.
Kegiatan seperti ini bukan hanya digelar oleh Daihatsu sebagai salah satu pemain industri otomotif nasional peduli keselamatan di jalan raya. Namun bisa dibilang hampir semua pabrikan besar di Indonesia seperti Toyota, Mitsubishi, bahkan Suzuki pun melakukannya.
KOMENTAR (0)