Gunakan Gigi Rendah di Jalan Turunan, Ringankan Beban Rem

Gunakan Gigi Rendah di Jalan Turunan, Ringankan Beban Rem

Bagi pengendara mobil yang sering melewati tanjakan dan turunan, perlu diperhatikan penggunaan rem yang efisien. Pada jalanan menanjak, gigi rendah digunakan agar torsi yang dikeluarkan maksimal dan mobil bisa menanjak. Namun mengapa begitu penting digunakan saat turun?

Ketika berada di turunan dan menggunakan gigi rendah, maka akan terjadi sesuatu yang bernama rem mesin atau engine braking. Sesuai dengan namanya, hal ini akan memperlambat laju kendaraan dengan menggunakan mesin. Dikutip dari laman resmi Hyundai Indonesia, ada beberapa penjelasan penting terkait engine brake.

Mengapa engine brake perlu dilakukan saat melewati turunan yang curam?

Jawabannya tentunya untuk mengurangi beban rem. Ketika melakukan engine brake, kecepatan kendaraan akan terbatas sehingga tidak meluncur begitu saja ketika pedal gas dilepas, kecepatan akan terus terkontrol.

Karena kecepatan terkontrol, maka rem tidak perlu selalu diinjak setiap saat. Rem hanya perlu diinjak setiap kendaraan ingin berhenti atau mengurangi laju lebih lanjut.

Selain memperingan kerja kaki pengemudi, engine brake juga mengurangi beban rem. Perlu diingat jika rem terlalu sering dipakai, maka komponen rem seperti kaliper dan piringan akan cepat habis. Tak hanya cepat habis, ketika rem terlalu panas karena gesekan, maka kinerja rem akan menurun jauh.

Jika kondisi rem benar-benar terlalu panas, maka rem bisa blong. Hal ini terjadi karena beberapa kondisi seperti:

  1. Kampas rem terlalu panas, kampas rem yang digunakan pada mobil biasa tidak didesain untuk bekerja pada suhu ekstrem. Suhu tersebut akan mengurangi efisiensinya secara masif.
  2. Minyak rem terlalu panas, saat minyak rem kepanasan, maka akan terbentuk gelembung udara. Ketika gelembung udara terbentuk, maka tidak akan ada tekanan pada jalur rem membuat rem tidak bisa berfungsi.

Rem mesin bekerja dengan prinsip yang sederhana yaitu vakum pada ruang mesin. Jika pedal gas dilepas, maka gas akan menutup mengurangi volume udara yang masuk ke ruang mesin. Tetapi, mesin tetap berputar karena terhubung ke roda. Hal ini akan menyebabkan sebuah vakum, memperberat kerja mesin dan secara otomatis memperlambat laju mobil.

Rem mesin memang diciptakan untuk itu, sehingga tidak akan merusak mesin. Tetapi tentu saja bila menggunakan transmisi manual, turunkan gigi secara perlahan seperti 5-4-3-2, jangan langsung mengoper seperti dari 5 ke 2 secara langsung.

Untuk transmisi otomatis, tentunya lebih mudah, cukup letakkan selektor gigi pada pilihan gigi rendah seperti L, 2 atau 1 misalnya, tergantung pola transmisi mobil kalian. Bisa juga menggunakan mode berkendara manual sehingga pengemudi bisa memilih gigi yang mau digunakan.

 

 

KOMENTAR (0)