Pandemik Covid-19 bukan hanya membuat pasar otomotif lesu, tapi juga berdampak langsung pada industri pendukungnya seperti produk aftermarket. Federal Oil yang bergerak di industri pelumas pun merasakan dampak membuat penjualannya menurun.
Head of Indonesia Lubricants Market ExxonMobil, Patrick Adhiatmadja mengatakan pengaruh pandemik Covid-19 sangat terasa bagi industri pelumas. “Dengan adanya PSBB dan batasan bepergian, hal ini sangat mengurangi tingkat mobilitas. Sejak pertengahan Maret hingga akhir Mei 2020, bisnis kami sangat mengalami tekanan akibat Covid-19,” ungkap Patrick.
Namun, sejak bulan Juni volume penjualan mengalami perbaikan dengan adanya kebijakan pemerintah untuk kebiasaan baru. “Kami harapkan bisnis dapat berangsur-angsur pulih menjelang akhir tahun, sebelum pulih total di 2021. Tentunya menyikapi kembalinya perputaran roda perekonomian, kami terus menyesuaikan diri dengan adaptasi kebiasaan baru,” tambah Patrick.
Patrick menambahkan bahwa segala kegiatan untuk meningkatkan penjualan banyak dilakukan secara online. Hingga hari ini meeting masih kebanyakan diselenggarakan secara virtual. Bahkan seminar teknologi pelumas pun diselenggarakan melalui webinar. “Ternyata hasilnya cukup menggembirakan. Selain dapat menjangkau calon customer baru, webinar juga sangat efektif dan efisien dalam penyelenggaraannya,” katanya.
Secara keseluruhan bisnis B2C dan B2B cukup berimbang. Prospeknya boleh dibilang cukup baik, sejalan dengan pemulihan perkenomian global umumnya, dan juga Indonesia khususnya. Terkait pandemik Covid-19 yang melanda hampir di seluruh dunia, dan juga Indonesia. Federal Oil tetap menjalankan rencana yang sudah dirancang.
“Kami tidak ada penundaan, launching produk tetap berjalan sesuai rencana hanya saja konsepnya diubah melalui online. Seperti yang baru saja kami launching pada bulan Agustus kemarin, untuk produk Mobil Super All-in-One,” pungkas Patrick.
KOMENTAR (0)