Sejak April lalu diambil alih oleh Riken Technos Corporation, merek kaca film yang di Indonesia kini dikenal sebagai ICE-µ Premium Window Film meluncurkan produk baru.
Mereka mengenalkan kaca film antivirus dan antibakteri bernama ICE-µ Rikeguard dan lapisan film transparan Rivex yang sudah digunakan di Jepang baik pada jendela maupun berbagai layar atau panel sentuh. Nah, ICE-µ Rikeguard khusus digunakan untuk kaca pada kendaraan.
Menurut ICE-µ, virus mampu bertahan 120 jam di kaca. Berbicara tentang virus, 2020 ini hampir di seluruh dunia mewabah virus Corona atau Covid-19. Walau begitu, virus tak tanya Covid-19 karena sebelum inipun sudah ada virus lainnya.
Arta Alfatha, Brand Manager PT Global Auto International mengatakan, ada dua macam virus yang bisa dinon-aktifkan, baik virus dengan envelop maupun tidak. Mereka juga menjelaskan terkait cara kerja bagaimana proses virus bisa ‘mati’ saat menempel di kaca film ini.
“Lapisan kaca film Rikeguard menggunakan agen antivirus yang menarik virus dan bakteri bermuatan negatif. Agen antivirus bermuatan positif bereaksi dengan kelembaban di udara untuk menghasilkan oksigen aktif,” kata Arta.
Arta menjelaskan dari proses tersebut, daya oksidasi tinggi dari oksigen aktif menghancukan selubung pelindung mikroba. Sebab itu, virus dan bakteri bisa netral dalam proses dan menjadikan mereka rentan dan tidak aktif.
ICE-µ Rikeguard juga sudah mendapatkan sertifikat dari Society of International sustaining growth for Antimicrobial Articles (SIAA). Mereka merupakan lembaga penguji antimikroba di Jepang. Sehingga, terdapat dua stiker berwarna hijau dan merah yang menandakan produknya antivirus dan antibakteri.
Melalui proses uji dan sertifikat dari SIAA, ICE-µ optimis bahwa kaca film Rikeguard mampu menon-aktifkan virus dan bakteri hingga 99% yang menempel di permukaan produk ini.
“Tujuan utama kami adalah untuk dapat mengurangi kekhawatiran masyarakat di berbagai kondisi lingkungan dan kesehatan yang tengah terjadi saat ini,” tutupnya.
[…] Sumber : otoblitz.net […]