Film aksi balap jalan ilegal, The Fast and Furious yang dirilis tahun 2001, telah dibuat sebanyak delapan sekuel dan satu spin-off . Dan rencananya film ini akan berlanjut ke Fast & Furious 9 yang akan segera direncanakan tayang perdana pada Mei tahun ini jika memungkinkan. Franchise ini belum menunjukkan akhir bahkan malah menjadi salah satu franchise Hollywood dengan pendapatan kotor tertinggi sepanjang masa hingga mengalahkan angka pendapatan film Jurrasic Park.
Meski begitu, ternyata dalam konsep cerita The Fast and The Furious pada tahun 2001, banyak pilihan model mobil yang batal tampil di film ini. Craig Lieberman, penasehat dalam film tersebut mengungkap pertimbangan tim dalam hal pemilihan jenis mobil yang akan digunakan pada film ini.
“Keputusan (pemilihan mobil) dibuat didasarkan berbagai faktor. Pertama mobil harus sesuai dengan karakter, dan cocok untuk adegan yang ditulis dalam skrip, dan tentu saja sesuai dengan anggaran kami yang hanya sebesar dua juta dollar” ungkap Craig.
Syarat lain, semua mobil yang digunakan untuk properti film ini merupakan mobil yang dijual di Amerika Serikat pada saat itu, serta mengikuti tren modifikasi dan tuning di negara tersebut.
Banyak nama mobil yang gagal masuk frame dalam film ini. Sebut saja seperti Volkswagen Beetle, Mazda MX-5 Miata, dan BMW Z3 karena dinilai tidak cukup “jantan” menurut produser. Lieberman juga mengatakan jika pemilihan mobil jenis convertible justru lebih dihindari, karena sulit untuk menyembunyikan wajah stunt driver saat harus menggantikan peran.
Craig Lieberman mengungkap bahwa dalam adegan pembukaan, Brian O’Connor (Paul Walker) seharusnya tampil mengendarai sebuah Mitsubishi 3000GT yang berbasiskan sebuah Dodge Stealth dan bukan sebuah Mitsubishi Eclipse. Lalu teman kecil Dominic Toretto, Vince seharusnya mengendarai sebuah Honda Civic, namun karena postur dari aktor Matt Schulze, terbilang tinggi, maka dipilihlah sebuah Nissan Maxima.
Leon, anggota Toretto, sebelumnya direncanakan mengendarai sebuah Toyota Celica namun menjadi Nissan Skyline GT-R R33. Lalu karakter mafia, Johnny Tran, dalam skrip harusnya menggunakan Ford Mustang, namun dianggap kurang cocok dengan karakternya yang berwajah Asia. Mobilnya pun harus diganti menjadi Honda S2000.
Ide itu muncul karena produser melihat S2000 hitam dengan hasil modifikasi yang sesuai dengan keinginan mereka dan cocok dengan karakter mafia Asia.
Lalu dalam film itu kenapa tidak banyak mobil supercar seperti Lamborghini dan Ferrari? seperti disinggung sebelumnya, Craig mengatakan jika mobil-mobil tersebut tidak mewakili budaya tuner di Amerika Serikat pada saat itu, di mana kebanyakan tuner masih lebih banyak mengandalkan jenis mobil Japanese Domestic Market (JDM).
“Sepenuhnya ini film tentang budaya tuner di Los Angeles, Lamborghini dan Ferrari tidak cocok di sini (film), dan tentu saja, kami tidak memiliki dana untuk membawa semua itu,” tutup Lieberman.
KOMENTAR (0)