Inilah Deretan Pabrikan Mobil Dengan Segunung Hutang

Inilah Deretan Pabrikan Mobil Dengan Segunung Hutang

Dampak Covid-19 memang sangat luar biasa dahsyat. Bukan hanya menyebabkan tingginya korban manusia (meninggal dunia), juga membuat bisnis mengalami kemacetan karena terjadi penurunan mobilitas orang secara ekstrem yang kemudian merembet ke mana-mana, terutama perputaran uang,  barang serta jasa. Kondisi tersebut menjadikan banyak perusahaan besar nyaris tenggelam dalam lautan hutang. Tidak ada penjualan berarti tidak ada pemasukan, sementara pengeluaran berjalan terus sehingga kantung uang mengalami kebocoran besar-besaran.

 

Inilah Deretan Pabrikan Mobil Dengan Segunung Hutang

Merunut  hasil studi terbaru yang melibatkan 900 perusahaan besar dengan skala global, tercatat Volkswagen menjadi perusahaan nomer satu di dunia yang memiliki segunung hutang. Pada tahun 2019, hutang Volkswagen mencapai US$ 192 miliar yang sebagian besar terkait dengan bisnis divisi keuangan. Maklum saja, Volkswagen bukan hanya menjual kendaraan bermotor, juga menyediakan layanan keuangan bagi konsumen untuk pembelian produk. Begitu konsumen menunggak pembayaran, terjadi banjir kredit macet yang sangat membebani manajemen keuangan Volkswagen. Dan hal itu terjadi pada hampir semua perusahaan.

 

Inilah Deretan Pabrikan Mobil Dengan Segunung Hutang

Sebagai perbandingan, jumlah hutang Volkswagen lebih besar daripada hutang negara seperti Afrika Selatan (US$ 180,1 miliar) dan Hongaria (US$ 101,9 miliar). Nyatanya, Volkswagen tidak sendirian dalam hal belitan hutang. Mercedes-Benz berada di posisi kedua (US$ 151 miliar), lalu disusul  Toyota (US$ 138 miliar), Ford (US$ 122 miliar) dan  BMW (US$ 114 miliar).  Di antara 10 perusahaan global dengan hutang di atas US$ 95 miliar, lima adalah pabrikan otomotif tersebut. Pada sisi lain, ada sejumlah perusahaan berskala global yang memiliki hard cash dalam jumlah fantastis. Diawali oleh  Alphabet (US$ 104 miliar), lalu  Samsung (US$ 78 miliar), Microsoft (US$ 47 miliar),  Facebook (US$ 44 miliar), Song (US$ 14 miliar) dan  Alibaba Group (US$ 13 miliar).

 

 

KOMENTAR (0)