Jaguar Special Operations baru-baru ini meluncurkan unit pertama dari enam mobil klasik Jaguar Lightweight E-type, yang diperkirakan akan dibanderol seharga Rp 19 miliar per unit setelah debut mereka di ajang Pebble Beach Concours d’Elegance 2014 akhir pekan ini.
Dilansir dari Autocar.co.uk, pembuatan mobil-mobil ini dimaksudkan untuk menyelesaikan proyek ‘Special GT E-type’ yang dimulai pada 1963 silam. Kala itu, baru 12 dari 18 unit yang direncanakan sukses dibangun, dengan enam nomor sasis yang tersisa akhirnya akan diselesaikan dalam waktu dekat.
Dirancang untuk balapan, Jaguar Lightweight E-type akan dibangun dengan spesifikasi yang sesuai dengan model aslinya, yang memungkinkan mereka untuk digunakan dalam ajang balapan bersejarah.
Lightweight E-type dibekali mesin aluminium-blok S6 berkapasitas 3.8-liter, yang mampu membesut tenaga 335 bhp pada torsi 280-ft.lbs. Tenaga ini disalurkan melalui gearboks manual empat kecepatan, dan didasarkan pada mesin yang dipakai D-type dalam meraih kemenangan di Le Mans pada tahun 1957.
Selain itu, desain E-type juga menggunakan bodyshell aluminium yang lebih ringan sekitar 114 kg dari versi aslinya dahulu. Para insinyur Jaguar juga telah memutuskan untuk meninggalkan metode konstruksi modern, seperti yang digunakan pada bodi aluminium F-type dan XJ, dan memilih untuk menggunakan teknik asli seperti pendahulunya.
Proyek ini turut diawasi dan disupervisi oleh Jaguar Heritage, bagian dari Divisi Special Operations Jaguar Land Rover. Unit pertama dari Lightweight E-type yang sukses dibangun ini kemudian diberi nama ‘Car Zero’, dan akan ditampilkan di ajang Pebble Beach 2014 pada 13-17 Agustus mendatang, sebelum keenam unit lainnya diselesaikan.
Bos desain Jaguar, Ian Callum mengatakan, “Dengan Lightweight E-type, fokus kami sebagai tim desain adalah untuk menjamin keaslian dari karya asli Sir William Lyons dan Malcolm Sayer ini. Saya percaya, hasilnya nanti akan menjadi Lightweight E-type baru yang sangat menakjubkan, sama seperti versi aslinya saat mereka baru diluncurkan tahun 1963 dahulu.” **MS
KOMENTAR (0)