Setelah tiga tahun bekerja, Jim Hackett, secara resmi meninggalkan jabatannya sebagai CEO Ford. Posisi pria berusia 65 tahun tersebut akan digantikan oleh Jim Farley yang sebelumnya bertugas sebagai Chief Operating Officer dan akan mulai bertugas sebagai CEO Ford mulai dari 1 Oktober 2020.
Meskipun belum resmi menjabat sebagai CEO Ford, Farley sudah menjelaskan bahwa dirinya sudah memiliki beberapa rencana besar yang siap diimplementasikan untuk produsen mobil asal Amerika Serikat tersebut.
Farley ingin memperluas operasi Ford ke berbagai bidang teknologi yang di dalamnya ada perangkat lunak, manajemen armada, dan pengisian daya kendaraan listrik. Bukan hanya fokus produksi mobil saja, infrastruktur mobilitas akan menjadi fokus baru untuk Ford. “Inisiatif pertumbuhan baru yang dapart menciptakan banyak nilai bagi perusahaan. Suatu hal yang konkret akan mengubah Ford dan memengaruhi tampilan dan nuansa masa depan perusahaan,” jelasnya.
Perubahan CEO di kubu Ford mendapatkan respon yang positif dari pasar saham. Pasca penunjukan Farley, pasar saham Ford naik 1% setelah berita ini tersiar. Dalam kepemimpinan Jim Hacket yang mulai menjabat sebagai CEO Ford pada tahun 2017 membuat produsen mobil asal Amerika Serikat harus rela kehilangan 40% nilai sahamnya. Nilai saham Ford saat ini adalah $27 miliar. Terlihat banyak, tapi itu hanya sepersepuluh dari nilai saham Tesla.
Pada masa kepemimpinannya, Ford telah melakukan penyegaran produk dan menawarkan kendaraan listrik, seperti Ford Bronco dan Mustang Mach-R yang akan menjadi produk terbaru dalam waktu dekat.
KOMENTAR (0)